Sehat dan Kuat Rohani



Baca:  Efesus 3:14-21

"Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,"  Efesus 3:16







       Banyak cara yang ditempuh orang untuk menjaga tubuhnya agar tetap sehat dan prima, di antaranya melalui olahraga.  Ada yang hanya jogging dengan mengitari taman di sekitar komplek rumahnya, bermain tenis, bulutangkis, berenang, 'gowes' (bersepeda) dan juga ber-fitness ria di tempat-tempat kebugaran, plus mengkonsumsi makanan yang bergizi dan vitamin.  Sedihnya, banyak orang yang begitu berkonsentrasi untuk menjaga kesehatan jasmaninya, namun mengabaikan kesehatan rohaninya.  Memang secara jasmani mereka terlihat sehat dan kuat, tetapi secara rohani belum tentu mereka sehat.  Itulah sebabnya firman Tuhan menasihati,  "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:7b-8). 


     Ditegaskan bahwa latihan badani itu terbatas gunanya.  Ada hal yang lebih penting yang harus kita kejar yaitu sehat rohani.  Ada pun latihan yang harus kita lakukan guna menjaga kesehatan tubuh rohani kita adalah ibadah.  Karena itu  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25).  Latihan ibadah ini meliputi:  doa (pujian dan penyembahan), merenungkan firman Tuhan dan juga pelayanan.  Doa adalah nafas hidup orang percaya.  Tanpa doa kita akan 'mati rohani'.  Kepada jemaat di Tesalonika rasul Paulus menasihati,  "Tetaplah berdoa."  (1 Tesalonika 5:17).  Inilah rahasia keberhasilan pelayanan rasul Paulus sehingga ia mampu menjungkirbalikkan dunia dengan Injil.

     Apa pun yang kita kerjakan, baik itu pelayanan, pekerjaan studi, rumah tangga dan sebagainya perlu ditopang dalam doa.  Jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri dan merasa diri mampu, karena di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.  Tanpa doa, pelayanan yang kita kerjakan tidak akan berdampak bagi orang lain.  Doa akan membuat kita tetap kuat dan makin teguh di dalam Tuhan meski ada badai menerpa.  Sudahkah doa menjadi kebutuhan pribadi kita setiap hari?  Jangan hanya berdoa saat butuh saja atau dalam masalah! 


Baca:  Efesus 3:14-21 

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20

Di akhir zaman ini tantangan bagi orang percaya tidak semakin mudah tapi semakin berat menghadang.  Tidak ada jalan lain bagi kita selain harus makin giat di dalam Tuhan.  Jam-jam doa dan juga ibadah harus makin ditingkatkan, bukannya tambah malas dan ogah-ogahan.  "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?"  (Galatia 3:3).

     Kita yang sudah terlibat dalam pelayanan harus makin konsisten dalam mengerjakan panggilan Tuhan.  Jangan hanya karena ada masalah lalu kita menjadi undur, karena seberat apa pun ujian yang harus kita lewati kita pasti mampu melewatinya bersama Tuhan, sebab  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13).  Karena itu kita harus makin melekat kepada Tuhan.  Pemazmur berkata,  "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:2-3).

     Semakin melekat kepada Tuhan kita akan semakin memahami "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,"  (Efesus 3:18).  Melekat kepada Tuhan berbicara tentang keintiman atau kekariban kita kepada Tuhan.  " Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Karena itu berhentilah mengeluh, bersungut-sungut atau complain kepada Tuhan ketika keadaan tidak seperti yang kita harapkan.  Semua yang terjadi bukan tanpa maksud, tapi untuk menguatkan iman percaya kita kepadaNya sehingga pada saatnya kita akan mengalami campur tangan Tuhan, dan kita pun dapat berkata bahwa bukan dari kata orang saja kita mendengar tentang Dia,  "...tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau."  (Ayub 42:5b) dan merasakannya.


Mari  "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  1 Korintus 15:58