TUHAN itu Murah Hati



Baca:  Mazmur 30:1-13

"Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai."  Mazmur 30:6






     Kita adalah orang-orang yang beruntung karena memiliki Tuhan yang hidup dan berlimpah kemurahan.  "Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"  (Ratapan 3:22-23).  Ayat ini menegaskan bahwa kasih setia Tuhan tidak berkesudahan, rahmatNya takkan pernah habis dan selalu baru.  Luar biasa!


     Salah satu contoh orang yang beroleh kemurahan dari Tuhan adalah Rahab.  Siapa itu Rahab?  Alkitab mencatat bahwa Rahab adalah seorang wanita sundal yang tinggal di Yerikho, sebuah kota yang dikutuk oleh Yosua.  Sebagai wanita sundal, bukankah ia masuk kategori sebagai 'sampah' masyarakat?  Bagaimana mungkin ia beroleh kemurahan dari Tuhan?  Bukan tanpa alasan bila Rahab mengalami pembelaan Tuhan.  Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa  "...ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho."  (Yosua 6:25).  Jadi Rahab mendapat kemurahan Tuhan karena dia memihak kepada Tuhan dengan menyembunyikan dua orang pengintai dari kejaran orang-orang Yerikho, sehingga kedua orang itu bisa dikatakan berutang nyawa kepada Rahab.  Karena itu sebelum meninggalkan kota, mereka berpesan kepada Rahab supaya ia mengikatkan tali dari benang kirmizi (berwarna merah) pada jendela rumahnya.  Rahab pun melakukan sesuai yang diperintahkan.  Dan ketika kota Yerikho dibumihanguskan, Yosua pun berkata kepada kedua orang pengintai itu,  "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya." (Yosua 6:22).

     Tuhan tidak pernah memandang bulu atau latar belakang orang-orang yang Ia beri kemurahan.  Rahab, dengan masa lalu buruk, beroleh kemurahan Tuhan karena ia telah menunjukkan kasihnya kepada orang Israel, yang ia tahu memiliki Tuhan yang hidup dan berkuasa.  Alkitab mencatat bahwa Rahab salah satu saksi iman.  "Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik."  (Ibrani 11:31).


Baca:  Roma 9:1-29

"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  Roma 9:15

Rahab, meski masa lalunya kelam, beroleh kemurahan dari Tuhan dan namanya pun tercatat sebagai salah satu dari saksi-saksi iman.  Seburuk apa pun masa lalu kita, asal kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat, Tuhan pasti sanggup pulihkan.  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18).

     Adapun tanda merah di jendela rumah Rahab adalah gambaran keselamatan yang sejati, yaitu darah Kristus yang tercurah di atas kayu salib, untuk menebus dosa-dosa kita.  Pengorbanan Kristus adalah bukti nyata betapa Allah sangat bermurah hati sehingga Ia rela menyerahkan PuteraNya supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal  (baca  Yohanes 3:16).  Sesungguhnya kita tidak layak menerima keselamatan itu, tapi oleh kasih karuniaNya kita dilayakkan.  Dalam Efesus 1:7 dikatakan,  "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."  Setelah mengetahui bahwa Tuhan itu murah hati bukan berarti kita dapat hidup seenaknya, bermalas-malasan sambil berpangku tangan menunggu kemurahanNya turun.  Kita harus mengerjakan bagian kita, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya yaitu menyatakan kemurahannya atas kita.  Kemurahan Tuhan tidak pernah beranjak dari kehidupan orang-orang yang senantiasa karib denganNya, di mana  "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Ini pula yang dirindukan Daud,  "...diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya."  (Mazmur 27:4).

     Sekarang ini mungkin banyak orang berkata,  "Ah, percuma beribadah melayani Tuhan, toh hidup kita tidak ada perubahan."  Namun perhatikan ayat ini:  "...kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya."  (Maleakhi 3:18).  Ketekunan kita dalam beribadah dan melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia, selalu akan membawa keuntungan bagi kita.


Kemurahan Tuhan selalu mengikuti orang-orang benar!