Lebih Dari Pemenang



Baca:  Roma 8:31-39

"Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  Roma 8:37







       Di dalam Ibrani 10:38 tertulis:  "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."  (Ibrani 11:6a).  Dan iman itu harus diwujudkan dalam perbuatan nyata, jika tidak, maka  "...iman itu pada hakekatnya adalah mati."  (Yakobus 2:17).  Adapun perbuatan iman itu selalu diawali dengan apa yang disebut pernyataan iman, yaitu perkataan positif yang keluar dari mulut kita yang melahirkan suatu keyakinan teguh.  Perkataan positif yang dilandasi oleh iman pasti akan membentuk suatu perbuatan yang positif pula, sehingga sesuatu yang diimani itu tidak menjadi sia-sia, yang pada saatnya akan menjadi suatu kenyataan.

     Berdasarkan pembacaan ayat firman Tuhan hari ini, apa yang harus diimani oleh setiap orang percaya?  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"  (Roma 8:31-32).  Hidup ini tidak selamanya mulus tanpa aral, adakalanya kita dihadapkan pada berbagai tantangan hidup, bisa berupa masalah dalam rumah tangga, sakit-penyakit, krisis keuangan dan lain-lain.  Namun sebagai anak-anak Tuhan kesemuanya itu bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk menjadi lemah dan tawar hati.  Mengapa?  Karena kita percaya bahwa Tuhan Yesus selalu ada bersama kita dan di pihak kita,  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).  PengorbanNya di atas kayu salib adalah bukti nyata betapa Tuhan sangat mengasihi kita sehingga nyawaNya pun rela Dia berikan.  Bukan hanya itu, Tuhan juga memberikan Roh Kudus sebagai Penolong.  Dialah yang akan membantu kita untuk mengatasi segala kelemahan dan persoalan yang sedang kita alami,  "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).  Kesadaran diri akan siapa yang ada di pihak kita akan menentukan bagaimana sikap dan reaksi kita terhadap apa pun yang terjadi.  Jika Tuhan ada di pihak kita, tak ada yang perlu ditakutkan lagi!


Baca:  Mazmur 118:1-29

"Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,"  Mazmur 118:15

Penyertaan Tuhan bagi orang percaya itu bukan hanya dalam waktu-waktu tertentu (musiman), tetapi Ia bersama kita secara permanen sekarang, esok dan sampai selama-lamanya.  "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b).  Karena itu kuasa apa pun yang ada di muka bumi ini pada hakekatnya tidak akan mampu mengalahkan kehidupan orang percaya, asal dengan iman kita percaya bahwa Tuhan ada di pihak kita,  "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."  (1 Yohanes 5:4).

     Rasul Paulus adalah orang yang memiliki pengalaman hidup luar biasa bersama Tuhan.  Sebagai pemberita Injil hari-hari Paulus diwarnai dengan aneka ragam permasalahan dan juga penderitaan, bahkan bahaya maut mengancamnya setiap hari, namun ia tetap kuat dan tampil sebagai pemenang karena memiliki keyakinan yang kuat bahwa justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan makin dinyatakan secara sempurna, sehingga ia pun dapat berkata,  "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?"  (Roma 8:35).

     Kemenangan Kristus di atas kayu salib sekitar 2000 tahun silam adalah jaminan meraih kemenangan di segala keadaan.  "...TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya...dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya."  (Mazmur 20:7).  Kata 'orang yang diurapi-Nya' berarti orang-orang benar.  Inilah kunci agar kita tampil sebagai pemenang:  hidup dalam kebenaran, artinya harus menyalibkan segala keinginan daging,  "Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah,...Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."  (Roma 8:7-8).  Kita harus sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan, tegas terhadap dosa, apa pun bentuknya.  Ini juga berarti kita mau hidup dipimpin Roh kudus dengan cara menyediakan waktu bersaat teduh dan merenungkan firmanNya setiap hari.

Asal hidup dalam kebenaran, kemenangan dan penyertaan Tuhan pasti nyata atas kita!