Jangan Berbuat Dosa Lagi



Baca:  1 Yohanes 3:1-10

"Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah."  1 Yohanes 3:4







        Hari - hari ini adalah masa-masa akhir menjelang kedatangan Tuhan yang kian mendekat.  Semakin dekat semakin meningkat pula dosa dan kejahatan manusia.  Bukankah saat ini jelas terpampang nyata bahwa moralitas manusia kian merosot?  Hal ini tak beda jauh dengan kehidupan orang-orang zaman Nuh dahulu, di mana  "...kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,"  (Kejadian 6:5), sampai-sampai  "...menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya."  (Kejadian 6:6).

     Haruskah kita turut terbawa arus dunia ini dan menjadi sama dengan orang-orang dunia?  Kita harus menyadari status kita saat ini:  "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.  Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu."  (Efesus 5:8, 11).  Alkitab dengan keras menyatakan:  "...barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"  (Wahyu 22:11).

     Banyak orang berpikir bahwa dosa dapat ditebus dan ditutupi dengan perbuatan baik atau amal jariah kita, atau bisa diselesaikan dengan tatacara manusia.  Tidak sama sekali!  Manusia yang berdosa tidak bisa menebus dosanya sendiri, sebab tidak mungkin dosa diselesaikan dengan dosa.  Karena dosa inilah manusia harus terpisah dari Allah, sebab dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah, yaitu setiap firman yang tertulis di dalam Alkitab.  Segala perbuatan manusia yang bertentangan atau berlawanan dengan firman Tuhan disebut dosa.  Ada tertulis:  "barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya."  (1 Yohanes 3:8).  Jadi dosa adalah karakter dasar dari Iblis, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran sama sekali,  "Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta."  (Yohanes 8:44).


Baca:  Mazmur 32:1-11

"Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,"  Mazmur 32:5

Dengan segala iming-iming yang menggiurkan:  harta kekayaan, nasib baik, usaha laris dan sebagainya, Iblis memasang jeratnya dan banyak orang terperangkap di dalamnya.  Mereka berduyun-duyun datang dan meminta pertolongan kepada Iblis dan bala tentaranya.  Mereka pun lebih percaya kepada kuasa-kuasa gelap yang dapat memberikan pertolongan secara instan daripada harus menunggu jawaban dari Tuhan.  Jangan berkata bahwa perbuatan semacam ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang belum percaya, ada juga orang Kristen yang turut terlibat meski mereka juga masih aktif menghadiri jam-jam peribadatan.  Satu-satunya jalan untuk terlepas dari kuasa kegelapan yang membelenggu adalah membereskannya di hadapan Tuhan Yesus, karena Dia satu-satunya Pribadi yang sanggup membebaskan kita dari kutuk dosa.  "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.'"  (Galatia 3:13-14).

     Di dalam Kristus kita bukan lagi menjadi hamba dosa, melainkan hamba kebenaran.  Kita tidak lagi berada dalam kegelapan, melainkan telah dipindahkan kepada terangNya yang ajaib.  Karena itu kita tidak layak untuk berbuat dosa lagi atau turut ambil bagian dalam perbuatan-perbuatan gelap.  Selain itu kita disebut juga berbuat dosa jika kita tidak mau berbuat baik,  "...jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."  (Yakobus 4:17).  Apalah artinya kita hanya berteori tentang hal-hal yang baik dalam pikiran dan hati, bila kita tidak mau melakukannya?

     Jadi setiap anak Tuhan harus berbuat baik, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati  (baca  Yakobus 2:17).  Buang semua pikiran jahat karena itu juga termasuk pelanggaran firman Tuhan;  meski belum melakukan tetapi jika di dalam pikiran dan hati kita tersimpan segala yang jahat, itu sudah disebut dosa  (baca  Matius 15:19).

Tinggalkan dosa, mari hidup sebagai manusia baru di dalam Kristus!