Milikilah Impian Besar



Baca:  Amsal 21:1-31

"Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai."  Amsal 21:22







        Bermimpi berarti memiliki sesuatu dalam pikiran sebelum diwujudkan menjadi kenyataan.  Mimpi jenis ini bukanlah mimpi sebagai 'kembang tidur', tetapi mimpi yang didalamnya berisikan cita-cita dan kerinduan untuk menggapai sesuatu, yang terkadang sulit dipahami oleh akal sehat kita.  bermimpi di sini artinya berpikir besar mencita-citakan hal-hal yang besar dan hebat dengan memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri.  Segala sesuatu, apa saja yang berhasil diwujudkan oleh seseorang, berawal dari mimpi, cita-cita, angan-angan, yang ditanamkan Tuhan dalam hati dan pikirannya, yang terjadi bukan tanpa rintangan atau masalah.  Justru melalui masalahlah kita dibentuk menjadi pribadi yang kuat sehingga kita tidak menyerah kepada keadaan  dan tetap melangkah maju menggapai impian tersebut.  Namun umumnya setiap kali masalah datang, banyak yang menunjukkan reaksi yang negatif:  mengeluh, frustasi, marah, kecewa dan putus asa.  Kita seringkali tidak menyadari bahwa di balik besarnya masalah justru tersimpan kesempatan yang memungkinkan kita memiliki masa depan yang besar pula.

     Tanpa melewati Goliat, Daud tidak akan pernah menjadi raja!  Ketika kita berhasil mengalahkan 'raksasa', kita sedang menapaki anak tangga baru yang lebih tinggi dalam kehidupan kita.  Bermimpi bukanlah menanti badai berlalu, melainkan berani menghadapi badai dengan penuh keberanian.  "Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;"  (1 Samuel 17:48).  Yusuf harus melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya:  dijual menjadi budak, difitnah dan dipenjarakan karena mimpinya yang besar.  Meski demikian, ia tetap berpegang pada visi yang diterima dari Tuhan dengan hidup seturut kehendakNya, sampai saatnya Tuhan bertindak sehingga mimpi yang besar itu menjadi kenyataan dan hidup Yusuf pun menjadi kesaksian dan berkat bagi banyak orang.

     Bagi orang yang 'kualitas rohani'nya 'biasa-biasa' saja, menghadapi masalah yang kecil saja mudah kecewa dan putus asa, karena itulah hidup mereka pun hanya biasa-biasa saja;  mereka menginginkan berkat yang besar tapi tidak mau menghadapi tantangan yang besar pula dan lebih memilih untuk lari dari masalah


Baca:  Mazmur 107:23-32

"mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam."  Mazmur 107:24

Tuhan sudah menyediakan berkatNya, tapi perlu upaya keras untuk meraihnya sebab berkatNya yang besar tersedia di tempat yang "dalam".  Hanya di laut yang dalam para nelayan akan menangkap ikan-ikan besar.  Inilah perintah Tuhan kepada Simon Petrus,  "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."  (Lukas 5:4).

     Ukuran masalah yang kita hadapi biasanya menentukan pula level kerohanian yang akan kita capai;  karena Tuhan tahu kemampuan kita, Ia pun mengijinkan masalah terjadi sesuai dengan kapasitas yang kita miliki.  Jika kita menyadari akan hal ini kita akan terus melangkah maju bersama Tuhan, karena kita percaya bahwa  "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:37).  Itulah sebabnya Tuhan pun menghendaki kita untuk memimpikan apa saja dan menginginkan apa saja,  "...tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  (Filipi 4:6).  Perlu diingat bahwa mimpi tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa tindakan dan usaha kita mewujudkannya.  Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang mengawalinya dengan sebuah mimpi besar yang membuat mereka menjadi orang-orang yang rajin, tekun, tidak gampang menyerah pada tantangan yang menghambat impiannya.  Mereka tidak berpangku tangan, mengharap berkat turun dari langit.  Ketika kita melakukan yang terbaik, yakinlah Tuhan akan melakukan yang tidak sanggup kita lakukan.  "Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa,"  (Mazmur 60:14).

     Mungkin saat ini kita sedang terpuruk dan gagal.  Jangan putus asa dan tawar hati.  Ayo bangkit!  Sekali lagi, bangkitlah!  Mari kita arahkan mata kita kepada kuasa Tuhan yang tak terbatas itu!  Yosua, karena mengandalkan Tuhan, mampu melewati setiap rintangan dan berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian.

Kunci meraih impian besar:  andalkan Tuhan dalam segala perkara, sebab  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan,"  Efesus 3:20