Penghalang Kasih Kepada TUHAN



Baca:  2 Yohanes 1:4-11

"Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya."  2 Yohanes 1:6





           Apakah Saudara mengasihi Tuhan dengan sungguh?  Kita pasti menjawab 'ya'.  Apakah buktinya?  Kita aktif beribadah dan tidak pernah absen, bahkan sudah terlibat dalam pelayanan.  Dapatkah itu dijadikan sebuah ukuran kasih seseorang kepada Tuhan?  Ada tertulis:  "Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia."  (1 Yohanes 2:4-5).  Jadi, ketaatan adalah tanda utama bahwa seseorang mengasihi Tuhan.

     Ada beberapa hal yang seringkali menjadi penghalang bagi seseorang untuk mengasihi Tuhan.  Utamanya adalah dosa.  Dosa adalah penghalang utama bagi seseorang untuk mengasihi Tuhan.  "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).  Sebelum dosa masuk dalam kehidupan manusia hubungan antara Tuhan dengan manusia sangat dekat dan tidak ada penghalang apa pun.  Namun setelah manusia jatuh dalam dosa mereka menjadi sangat malu, takut untuk bertemu Tuhan, bersembunyi dan akhirnya mereka pun terusir dari Taman Eden.

     Selama kita hidup dalam dosa dan pelanggaran mustahil kita dapat mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh.  Ketidaktaatan kita adalah bukti nyata bahwa kita tidak mengasihi Tuhan.  Untuk bisa mendekat kepada Tuhan dan mengasihi Dia tanpa halangan kita harus benar-benar bertobat.  Banyak orang merasa diri benar dan sulit sekali mengakui dosa-dosanya.  Alkitab menyatakan,  "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:8-9).


Baca:  Mazmur 31:1-25

"Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya!"  Mazmur 31:24a

           Hal lain yang menghalangi seseorang mengasihi Tuhan adalah kesombongan, menganggap diri sendiri kuat, pintar, mampu, cantik, tampan, gagah dan sebagainya, sehingga kita merasa bahwa dengan kekuatan sendiri sanggup mengatasi segala sesuatunya.  Kesombongan itu berakar dari segala sesuatu yang dapat dibanggakan dan diandalkan.  Tidak seharusnya kita bersikap demikian!  Mari menyadari bahwa kekuatan kita sangat terbatas.  Sadarilah bahwa di luar Tuhan sesungguhnya kita tidak dapat berbuat apa-apa.  Karena itu firman Tuhan dengan keras menyatakan,  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!"  (Yeremia 17:5), sebaliknya,  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"  (Yeremia 17:7).  Siapakah kita ini?  Nabi Yesaya mengingatkan bahwa keberadaan manusia itu  "...tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?"  (Yesaya 2:22).

     Selain itu harta kekayaan juga seringkali menggeser posisi Tuhan dalam hidup seseorang.  Karena uang dan harta kekayaan yang dimilikilah seseorang tidak lagi mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati.  Mereka lebih mencintai hartanya daripada mengasihi Tuhan.  Sungguh benar apa yang dikatakan firman Tuhan,  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Ketika hati seseorang melekat kepada uang dan harta kekayaannya, secara otomatis dia tidak lagi mengutamakan perkara-perkara rohani.  Uang dan harta kekayaan menjadi andalannya.  Mereka berpikir bahwa dengan memiliki uang dan kekayaan, mereka bisa mendapatkan segalanya dan memuaskan segala keinginannya.  Baca kisah tentang orang muda yang kaya (Matius 19:16-26) dan juga orang kaya yang bodoh (Lukas 12:13-21).

     Memiliki banyak uang dan harta melimpah bukanlah dosa selama berada di bawah kendali kita.  Sebaliknya bila mamon tersebut menguasai kita dan menjadi tuan atas kita, ia akan menjadi sebuah bencana bagi kita.  "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."  (1 Timotius 6:10).

Dosa, kesombongan, kekayaan menghalangi orang mengasihi Tuhan sepenuhnya!