Orang Percaya Harus Hidup Optimal


Baca:  Kolose 3:23-24

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  Kolose 3:23

Setiap orang percaya seharusnya memiliki suatu kehidupan yang optimal di segala bidang yang dikerjakannya, baik itu dalam pekerjaan konvensional, studi, dan terlebih lagi seharusnya dalam hal ibadah, pelayanan atau pengiringan kita kepada Tuhan.  Jika setiap orang percaya mau menerapkan apa yang Alkitab sampaikan seperti di ayat nas kita benar-benar akan menjadi orang Kristen yang berbeda, sehingga kita mampu menjadi berkat dan kesaksian yang baik bagi dunia ini.  Namun ada banyak orang Kristen yang tidak mengerjakan apa pun yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya itu secara maksimal oleh karena orientasi dan motivasi mereka dalam melakukan pekerjaan tersebut salah, tidak sesuai dengan firman yang Tuhan maksudkan.

     Seringkali yang menjadi motivasi kita dalam melakukan pekerjaan atau pelayanan adalah semata-mata untuk manusia, bukan untuk Tuhan.  Akhirnya ketika kita mengalami sedikit saja benturan, gesekan atau hal-hal yang tidak mengenakkan kita mudah sekali kecewa dan akhirnya mundur, padahal memiliki kehidupan yang optimal adalah harga mutlak bagi orang percaya!  Tidak ada istilah suam-suam kuku alias nanggung.  Tuhan menegur jemaat di Laodikia,  "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."  (Wahyu 3:15-16).  Firman Tuhan dalam Wahyu 22:11 pun lebih keras lagi!  "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" 

     Melakukan sesuatu setengah-setengah dan berkompromi adalah tindakan yang sangat dibenci Tuhan.  Mengapa?  Karena Tuhan menyediakan segala hal bagi kita tidak setengah-setengah, tapi total, bahkan sampai rela mengorbankan nyawaNya di Kalvari.  Dia juga memberikan kepada kita karunia-karunia dan talenta untuk memperlengkapi kita.

Suam-suam kuku dan kompromi adalah tanda kita belum menjadi orang Kristen yang optimal!

Baca:  Mazmur 117:1-2

"Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!"  Mazmur 117:2

Segala hal yang kita butuhkan dalam hidup ini telah disediakan Tuhan dari semula, di antaranya adalah rasa aman dan penerimaan diri.  Tuhan berkata,  "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."  (Mazmur 91:14-16).  Selain jaminan perlindungan dan penyertaanNya sebagai bukti kasihNya, keberadaan kita di mata Tuhan juga sangat berharga.  "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,"  (Yesaya 43:4).  Itu adalah jaminan yang sudah lebih dari cukup bagi kita.  Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

     Melalui pengorbanNya di kayu salib segala perkara yang dijanjikan Tuhan sudah digenapi.  Ada janji keselamatan:  "...dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."  (Roma 3:24), sehingga kita dibebaskan dari kutuk dan tidak lagi di bawah kuasa dosa.  Janji kemenangan:  "...Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."  (1 Korintus 15:57), sehingga kita lebih dari pada pemenang  (baca  Roma 8:37).  Janji kelimpahan:  "...Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya."  (2 Korintus 8:9).  Rasul Paulus pun menyatakan,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).  Ada pula janji kesembuhan:  "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."  (1 Petrus 2:24b).

     Dengan berkatNya Tuhan ingin kita menjadi berkat bagi orang lain.  Masih banyak janji Tuhan yang luar biasa disediakanNya bagi kita.  Adalah rugi besar bila kita menjadi orang-orang Kristen yang biasa-biasa saja, karena kasih Tuhan sungguh hebat atas kita!

Tuhan sudah menyediakan berkatNya secara maksimal bagi kita, tapi mengapa kita merespons kehebatan kasihNya itu dengan biasa-biasa saja?

Komentar