Alasan Mengucap Syukur

Baca:  Mazmur 65:1-14

"Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar."  Mazmur 65:2

Alasan pengucapan syukur bagi orang percaya bukan semata-mata berkenaan dengan perkara-perkara jasmani atau hal-hal lahiriah yang terlihat secara kasat mata semata, seperti:  ketika sedang keberkatan, disembuhkan dari sakit, usaha lancar, keuangan tercukupi, studi berhasil atau karena doa-doa kita yang beroleh jawaban dari Tuhan.

     Sesungguhnya ada beberapa alasan utama mengapa setiap orang percaya harus selalu mengucap syukur kepada Tuhan:  1.  Karena Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita.  Pemazmur berkata,  "Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya."  (Mazmur 65:4).  Melalui pengorbanan Kristus di kayu salib kita percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan diselamatkan.  Firman Tuhan juga menyatakan,  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18), bahkan  "sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita."  (Mazmur 103:12).  Ucapan syukur seharusnya merupakan respons kita terhadap keselamatan yang telah kita terima sebagai anugerah dari Tuhan ini, sebab kita seharusnya mengalami kebinasaan kekal dan dimurkai oleh Allah karena dosa dan pelanggaran, namun kini beroleh anugerah pengampunan oleh karena karya kudus Kristus di atas kayu salib.  Inilah dasar utama orang percaya untuk mengucap syukur kepada Tuhan.  2.  Karena Tuhan selalu memperhatikan dan mendengar setiap seruan umat-Nya.  Dikatakan,  "Engkau yang mendengarkan doa."  (ayat 3a).  Kita patut bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang hidup, yang tidak pernah terlelap dan tertidur.  Tuhan tahu persis sekecil apa pun pergumulan yang kita alami.  Inilah janjiNya,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).

     Bawa semua beban dan persoalan hidup ini kepada Tuhan melalui doa-doa kita, sebab Dia senantiasa menyendengan telinganya untuk setiap seruan doa umat-Nya.  Tidak berarti Tuhan akan selalu menjawab semua doa kita, tapi ada bagian yang harus kita kerjakan yaitu tetap bertekun dan menanti-nantikan Dia.

Baca:  Mazmur 66:1-20

"mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!"  Mazmur 66:2

Ada banyak orang Kristen yang sulit sekali mengucap syukur kepada Tuhan, hanya karena kecewa doanya tidak dijawab atau belum beroleh jawaban dari Tuhan.  Lalu kita melakukan aksi mogok dan marah kepada Tuhan.  Maunya sekali berdoa, apa yang kita perlukan atau minta kepada Tuhan langsung dikabulkan.  Kita memaksakan kehendak kita.  Kita ingin Tuhan mengikuti agenda dan waktu kita dan tidak mau bersabar menunggu waktu-Nya, padahal  "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,"  (Pengkotbah 3:11).  Alkitab mengingatkan agar kita senantiasa berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa dengan tiada berkeputusan.  "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?"  (Lukas 18:7).

     Ada alasan lain mengapa harus mengucap syukur:  Tuhan telah memilih kita dan menjadikan kita berharga di mata-Nya.  "Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu!"  (Mazmur 65:5a).  Kita dipilih Tuhan di antara sekian miliar manusia di muka bumi ini, artinya kita adalah orang-orang yang sangat spesial dan berharga di mata Tuhan.  "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,"  (Yesaya 43:4).  Jadi bukan kita yang memilih Tuhan, tapi Tuhan sendiri yang telah memilih kita.  "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu."  (Yohanes 15:16).  Haleluya!

     Kita pun patut bersyukur kepada Tuhan karena kebaikan-Nya melimpah atas kita.  "Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus."  (Mazmur 65:5b).  Siapakah di antara kita yang tidak pernah merasakan kasih, kemurahan dan kebaikan Tuhan?  Sungguh keterlaluan jika kita melupakan kebaikan Tuhan.  Jika demikian kita benar-benar tidak tahu berterima kasih.  Ucapan syukur inilah yang akan memberikan kita kekuatan untuk terus memandang Tuhan dan melihat kebaikan-Nya.  "...janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!"  (Mazmur 103:2).

"Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."  Mazmur 136:1

Komentar