Deterjen | Renungan Harian


Ayat bacaan: 1 Yohanes 1:9

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Deterjen mana yang bisa mencuci paling bersih dalam waktu tercepat dan cara temudah? Jawaban bagi masing-masing orang tentu bisa berbeda-beda tergantung pengalaman, selera dan kebiasaan. Yang jelas produsen produk deterjen pencuci pakaian terus bersaing mengedepankan ketiga hal ini. Bersih kalau repot mengucek lama tidak akan laris di pasar, cepat tapi kurang bersih juga demikian, atau bersih tapi harus direndam lama terlebih dahulu pun akan menjadi penghambat bagi produk tersebut untuk bisa sukses. Orang semakin lama berlomba semakin cepat. Pesaing semakin banyak. Dan karena itulah produsen harus pintar-pintar menyiasati produknya, setidaknya harus tahu mengedepankan apa dalam iklan-iklan mereka. Sebersih-bersihnya baju kita cuci, setiap waktu baju itu bisa kembali terkena noda termasuk noda yang membandel. Kesibukan membuat kita tidak bisa berlama-lama dalam membuat baju kita bersih kembali seperti semula, apalagi jika yang terkena kotoran baju seragam kerja atau sekolah. Karena itulah kita butuh deterjen yang bisa dengan cepat menjadi solusi agar kita tidak terkendala dalam beraktivitas.

Ketika kita bertobat dan lahir baru, Tuhan menjanjikan sebuah transformasi diri kita dari diri yang lama kepada diri yang baru. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17) We are said to be transformed as a new person. Selanjutnya kita pun harus menjaga agar kita tidak kembali menjadi kotor setelah diperbaharui secara total. Masalahnya dalam menghadapi dunia yang memasang begitu banyak tawaran yang menjebak, tidak ada jaminan apapun bagi kita untuk bisa selalu tetap bersih seperti ketika kita lahir baru. manusia seringkali lemah sehingga ada kalanya kita kembali terjerumus untuk berbuat dosa demi dosa. Jika saya ibaratkan diri kita seperti baju, maka baju yang sudah bersih tadi bisa menjadi kotor kembali dengan noda-noda yang hinggap di atas baju kita. Seperti halnya noda yang mengotori baju, ada yang mudah dibersihkan, ada pula yang membandel. Seperti itu pula dosa-dosa siap mengotori diri kita yang sudah bersih seperti baru. Lantas, apakah masih ada kesempatan bagi kita setelah menjadi orang percaya untuk mendapatkan pengampunan Tuhan kembali? Tentu saja. Tuhan tetap membuka pintu kesempatan selebar-lebarnya kepada siapapun untuk berbalik dari jalan-jalan yang salah dan kembali kepada jalan kebenaran yang mengarah kepada keselamatan. Bagi orang yang belum bertobat Tuhan akan tetap membuka tanganNya untuk menerima mereka kembali, kepada anak-anakNya yang sempat tersesat pun demikian pula.

Kitab 1 Yohanes berisi pesan bagi orang-orang percaya. Kitab ini dipercaya sebagai hasil tulisan Yohanes sendiri yang kita tidak tahu pasti ditujukan untuk siapa atau untuk jemaat mana. Tapi satu hal yang pasti, surat tulisan Yohanes ini ditujukan untuk orang-orang percaya dan bukan kepada orang yang belum bertobat. Dengan kata lain, surat ini dituliskan secara khusus untuk orang-orang Kristen. Yohanes tahu bahwa setelah kita bertobat, selalu saja ada godaan yang berpotensi membawa kita kembali masuk ke dalam dosa. Apakah dengan kembali melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang seharusnya sudah kita tinggalkan ketika kita ditransformasikan menjadi ciptaan yang baru atau dosa-dosa baru yang sebelumnya belum pernah kita lakukan, semua itu bisa membuat kita kembali kotor penuh noda meski sebelumnya sudah diperbaharui menyeluruh. Lantas apa yang akan diperbuat Tuhan kepada para orang percaya yang terpeleset kembali ke dalam dosa? Puji Tuhan atas segala kebaikan dan kesabaranNya menghadapi kita. Tuhan mengatakan demikian: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Dua hal yang siap Tuhan berikan adalah: 1. Mengampuni segala dosa kita, dan 2. Menyucikan kita dari segala kejahatan. Mengampuni dan menyucikan, "deterjen" seperti itulah yang siap diberikan Tuhan untuk kembali mentahirkan kita dari segala noda yang kembali mengotori hidup kita. Dan itu akan segera Tuhan berikan apabila kita mengakui dosa kita. Begitu baiknya Tuhan sehingga pintu pengampunan masih Dia bentangkan lebar-lebar terhadap anak-anakNya yang kembali tersesat.

Kemudian Yohanes melanjutkan hal ini dalam pasal selanjutnya. "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia." (1 Yohanes 2:1-2). Yohanes mengatakan sebagai ciptaan baru seharusnya kita tidak lagi berbuat dosa. Tetapi kalaupun kita kembali terjebak, ingatlah bahwa kita punya Kristus yang akan bertindak sebagai perantara atau pembela buat kita di hadapan Allah. Ini janji Tuhan yang dihadirkan lewat Yohanes dan ditujukan buat kita, orang-orang percaya. Ketika kita kembali berbuat dosa artinya kita kembali hidup dalam penghukuman. Arah jalan pun berbelok menuju jurang kebinasaan. Tetapi Tuhan siap mengampuni, tidak lagi mengingat-ingat pelanggaran kita apabila kita mengakui dosa kita di hadapanNya. Bukan hanya itu, diri kita pun akan dibersihkan atau disucikan kembali. Dalam kitab Yesaya kita bisa membaca janji Tuhan yang berkaitan dengan hal ini. "Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Tuhan siap mengembalikan diri kita yang telah ternoda untuk kembali putih mengkilap seperti baru.

Kita akan kembali ke jalur yang benar setelah kita disucikan dari segala noda yang kembali mengotori kita.Sebagai ciptaan baru kita seharusnya meninggalkan masa lalu kita yang penuh dosa dan menatap ke depan untuk menuai janji-janji Tuhan. Namun dalam prakteknya di kehidupan kita, ada kalanya kita kembali terjebak dan berbuat dosa. Apabila itu yang terjadi, ingatlah bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kita orang yang sudah percaya untuk mengakui dosa mereka di hadapan Tuhan. Jika itu kita lakukan, maka Tuhan sendiri yang akan mengambil langkah: mengampuni dan menyucikan. Sekali lagi, itu bisa kita peroleh apabila kita mengakui dengan jujur atas segala dosa yang kita perbuat. Meski demikian, kita harus tetap berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga kekudusan. Jangan sampai kita memanfaatkan atau menyalahgunakan kebaikan Tuhan ini untuk terus bolak balik berbuat dosa. Jika ada diantara teman-teman yang kembali ternoda, hari ini juga marilah datang kepadaNya dan mengakui semua dosa yang sudah kita lakukan. Tidak peduli setebal apapun noda yang ada pada anda saat ini, Tuhan siap mengampuni dan menyucikan anda kembali dan akan bersukacita menyambut kepulangan anakNya.

Bertobatlah segera selama kesempatan masih ada dan berusahalah agar jangan kembali ternoda oleh dosa

Komentar