MENGERJAKAN PANGGILAN: Menjaga Sikap Hati

Baca:  Efesus 4:1-16

"Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu."  Efesus 4:1

Tuhan memanggil kita untuk menjadi berbeda dari dunia ini, sebab  "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"  (1 Petrus 2:9).  Apakah kita memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan Tuhan ini?

Setelah kita dipanggil, keberadaan kita bukan lagi seperti orang biasa lagi melainkan menjadi orang-orang pilihan Tuhan.  Karena kita adalah orang-orang pilihan, secara otomatis kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar yaitu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Tuhan, yaitu menjadi saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini;  dan mengerjakan panggilan Tuhan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekedar berteori atau berkata-kata muluk seperti biasa dilakukan orang-orang yang sedang berkampanye.  Itulah yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus ini.  Bukti kalau seseorang memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan Tuhan adalah  "...rendah hati, lemah lembut, dan sabar."  (Efesus 4:2a).  Tanpa sikap hati yang benar sulit hidup berpadanan dengan panggilan Tuhan.  Semua itu dimulai dari hati.  Mengapa?  "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu."  (Amsal 27:19), sebab  "...apa yang keluar dari mulut berasal dari hati...Karena dari hati timbul segala pikiran jahat,"  (Matius 15:18-19).  Maka dari itu  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).

     Jadi, dalam mengerjalan panggilan Tuhan penting sekali kita menjaga hati kita agar tetap  "humble", lemah lembut dan sabar,  "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."  (1 Samuel 16:7b).  Apabila hati kita sudah teruji, kita akan mengerjakan panggilan Tuhan itu tanpa persungutan, keluh kesah, tidak mudah kecewa dan tetap kuat meski berada di situasi-situasi sulit.

Jaga sikap hati dalam mengerjakan panggilan Tuhan!

Komentar