BERDOA MUSUH MENDERITA ? | RENUNGAN KRISTEN



Mazmur 109
Tolonglah aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu,Mazmur 109:26

Mungkin kita kaget membaca Mazmur 109 ini. Bagaimana tidak? Di sini, Daud minta supaya umur musuhnya dikurangi, jabatannya diambil, anak-anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, yang artinya musuhnya itu mati. Tak hanya itu, Daud bahkan meminta anak-anak musuhnya menjadi gelandangan dan pengemis tanpa ada yang menyayanginya, hartanya disita dan dijarah, dosa-dosa nenek moyangnya tidak diampuni! Jangan kaget jika kita tidak hanya menemukan satu doa seperti ini di Alkitab. Mazmur 137:9 lebih lagi. Di situ pemazmur berkata untuk putri Babel, “Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu!”
Bagaimana bisa tokoh seperti Daud berdoa seperti itu? Bagaimana bisa doa sekejam itu masuk dalam Alkitab? Kenapa tak ada kasih dalam doanya? Ada yang mungkin juga bertanya, jika Daud berdoa seperti itu, bolehkah kita melakukan yang sama? Untuk pertanyaan terakhir, bolehlah pertanyaan itu dibalik, mengapa Anda ingin menaikkan doa seperti itu? Supaya bisa membalaskan rasa sakit Anda? Bukan itu tujuan Daud! Tujuan Daud berdoa sesungguhnya adalah agar Tuhan menegakkan keadilan-Nya. Nyatanya Daud juga yang dua kali melepaskan Saul, orang yang telah membuatnya menderita. Bukan nafsu membalas dendam yang membuat Daud berdoa seperti ini, melainkan ia menyerahkan pembalasan itu pada Tuhan (bdk. Rm. 12:19).
Namun, Daud juga tidak berusaha menyembunyikan perasaannya. Dengan jujur, ia meluapkan derita dan kesakitan yang ia rasakan kepada Allahnya. Dalam bahasa sekarang, Daud sedang curhat dengan Tuhan, mengeluarkan segala uneg-uneg dan keluh kesahnya. Ia percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang adil dan penuh kasih, yang tak akan diam saja saat melihat hamba-Nya menderita dan dianiaya orang. Namun, ia tetap menyerahkan segala keputusan pada Tuhan. Maka, bukan soal kalimat yang seolah kejam itu yang harus kita contoh, melainkan sikap hati Daud saat berdoa. Berdoalah dengan jujur, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang mau mendengarkan segala curahan hati kita dengan penuh kasih, ibarat seorang ibu mendengarkan keluh kesah anaknya.