PAULUS: Menderita Karena Injil


Baca:  2 Korintus 11:23-33


"Apakah mereka pelayan Kristus? Aku berkata seperti orang gila - aku lebih lagi!"  2 Korintus 11:23

Setelah menjadi rasul, apakah hidup Paulus menjadi mudah dan bebas masalah?  Tidak;  justru ujian, tantangan, aniaya, ancaman dan penderitaan datang silih berganti.  Kecewa, putus asa, menyerahkah ia dalam mengerjakan panggilan Tuhan?  Tidak.  Sebaliknya ia terus melangkah dan berlari mengerjakan panggilan Tuhan dengan penuh komitmen.

     Apa itu komitmen?  Secara umum berarti kerelaan melakukan apa pun dan berkorban apa saja untuk sesuatu yang diyakini;  komitmen juga diartikan suatu janji terhadap diri sendiri atau orang lain yang tercermin dalam tindakan nyata;  komitmen berarti pula berpegang teguh dan fokus pada keputusan yang diambil tanpa mempertanyakan apa-apa lagi, dalam keadaan atau situasi yang bagaimana pun.  Komitmen inilah yang mendorong seseorang melakukan segala sesuatu dengan passion, semangat dan totalitas, sehingga Paulus dapat berkata,  "...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  (Filipi 1:21-22).  Komitmen itu mudah diucapkan tapi sukar dijalankan, namun Paulus membuktikan komitmennya dengan tindakan nyata!

     Inilah kesaksian Paulus,  "Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,"  (2 Korintus 11:23-27).  Namun melalui pelayanannya banyak jiwa dimenangkan bagi Kristus..

Penderitaan tak mampu menghalangi Paulus mengerjakan panggilan Tuhan dengan penuh komitmen!


Komentar