GOD & GPS Renungan Kristen



Mazmur 25
Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Roma 2:13

Di zaman sekarang, teknologi Global Positioning System atau GPS sudah menjadi kebutuhan bagi orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat yang asing baginya. Perangkat ini sangat membantu. GPS bisa memberi informasi lokasi keberadaan kita, menunjukkan arah menuju ke satu tempat dengan tepat, bahkan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk tiba ke sana dengan berbagai kendaraan, hingga info wilayah mana yang macet, dll. Namun secanggih apa pun perangkat GPS, alat itu hanya akan berfungsi bila kita percaya pada informasi yang ditampilkan dan melakukan instruksi yang diberikan. Jika GPS menunjukkan bahwa arah menuju ke titik B adalah ke timur, tapi kita malah berjalan ke barat, maka GPS itu sama saja tidak akan berguna.

Prinsip yang sama juga berlaku dengan kehidupan rohani kita. Bimbingan Allah melalui firman-Nya di dalam Alkitab akan bermanfaat jika kita mempercayai dan menaati-Nya. Dalam salah satu mazmurnya, Daud mengatakan bahwa "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya" (Mzm. 25:9,10). Artinya, bimbingan Tuhan dijanjikan bagi semua orang yang mau menerima firman-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya.

Banyak orang Kristen rajin membaca Alkitab, aktif menghadiri kebaktian di gereja, acara KKR, tapi mereka merasa tidak pernah bertumbuh dan tidak mengalami perubahan karena mereka hanya sebatas mendengarkan saja. Mendengarkan firman saja tidaklah cukup, Allah menuntut kita untuk melakukannya dengan penuh ketaatan. Jika kepada GPS yang nyatanya kadang masih bisa error saja, kita mau menuruti instruksinya, ironisnya kita justru sulit menaati instruksi firman Tuhan yang telah terbukti kebenarannya! Merenungkan hal ini, baiklah kita yang masih kerap enggan melakukan perintah-Nya atau masih sering ragu melakukannya, mengubah kebiasaan itu. Biarlah setiap hal yang kita lakukan berkenan di hadapan Allah karena kita taat kepada perintah-Nya.  Vian

Tugas kita bukan hanya mendengarkan firman-Nya, tapi juga harus percaya dan menaatinya.