No Name Higher | Renungan Kristen



Dapatkan Lagu Rohani & Renungan Kristen di Youtube Channel JC-Kok

Kejadian 11:1-9, 1 Samuel 24
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Kejadian 11:4

Kalo kita baca sejarah, kita bisa ngeliat salah ciri khas peradaban yang maju adalah dengan ditemukannya bangunan-bangunan besar. Ya, kita tau piramid di Mesir, misalnya. Atau Great Wall di Tiongkok hingga candi-candi di negara kita. Tapi, jauh sebelum bangunan-bangunan itu berdiri, Alkitab mencatat adanya peristiwa serupa. Ketika manusia masi satu bahasanya coz mereka adalah generasi sesudah air bah yang telah membinasakan umat manusia dan cuma menyisakan keluarga Nuh. Mereka ini lalu usul buat membangun satu menara yang sangat tinggi. Tujuannya apa? Buat cari nama dan agar mereka ga tercerai berai (ay. 4).
Cari nama dan agar ngga terpisah. Itulah dua keinginan manusia yang terus ada hingga kini. Banyak orang cari nama, pingin bisa populer, eksis, diingat, dan dihormati orang. Manusia juga pingin selalu bareng-bareng, ga pernah berpisah, ga mau kehilangan, termasuk selalu berusaha agar ngga sampe terpisah dari dunia ini. Yup, meski sepintas dua motivasi ini ngga jahat, tapi nyatanya itu pemberontakan pada Tuhan. Sumbernya adalah kesombongan dan mengandalkan diri sendiri. But, once again, itulah dua hal yang makin marak di zaman ini. Orang berlomba-lomba cari nama, berusaha ngebuktiin kalo diri merekalah yang paling ini dan paling itu. Orang juga berusaha nambah dan nambah, berkumpul dan mengumpulkan, dan ga mau kehilangan.
Di tengah zaman yang seperti itu, anak Tuhan ditantang melakukan yang beda! Bukan cari nama untuk popularitas sendiri, tapi muliakan Tuhan. Daud dua kali punya kesempatan bisa membunuh Saul dengan mudah. Jika ia saat itu melakukannya, namanya bisa masyhur. Ia akan disebut penakluk raja Israel. Orang yang jadi pengikutnya bisa bertambah. Ia bisa jadi raja dengan cara itu. Tapi, daripada mencari nama, Daud memilih ngebiarin Saul. Tindakan itu bisa bikin wibawa Daud melorot di mata anak buahnya. Ia bisa jadi dianggap pengecut. Tapi, Daud tau kalo ia membunuh Saul, ia ngga memuliakan nama Tuhan. Tapi liat, saat Daud mau memuliakan nama Tuhan, meski hal itu berisiko bikin dia dipandang rendah manusia, pada waktunya Allah kemudian meninggikan Daud. Bahkan sampe kini, Daud tetap diingat sebagai raja Israel terbesar dalam sejarah! Sementara para pembangun menara Babel justru dikenang karena kegagalannya. Nama Tuhan yang utama, bukan nama kita. • Arie
Jangan mengaku dirimu tulus, cukup jadilah tulus Eva Heller - Penulis