MENDENGARKAN TUHAN YESUS


Baca:  Mazmur 85:1-14


"Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?"  Mazmur 85:9

Mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut?  Ada maksud dan tujuannya yaitu supaya porsi kita untuk mendengar lebih banyak daripada berbicara.  Banyak mendengar tapi sedikit untuk berbicara, sebab  "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."  (Amsal 10:19).  Di zaman sekarang ini banyak orang lebih banyak bicara daripada mendengar, tapi bicaranya  'asbun'  (asal bunyi),  'obes'  (omong besar)  tetapi tiada bukti, bahkan bicaranya setajam silet:  suka menjelek-jelekkan orang, menghakimi dan menyakitkan hati orang lain.  Berhati-hatilah!  "Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:20-21).

     Penting sekali melatih diri mendengar.  Mengapa?  Karena sering kita jumpai banyak masalah atau perselisihan terjadi sebagai akibat orang tidak mau mendengar:  orangtua marah terhadap anak karena nasihatnya tidak didengar, keluarga selalu cekcok karena suami egois dan tidak mau mendengar pendapat isteri dan lain-lain.  Begitu juga tidak sedikit masalah yang tak terselesaikan hanya karena masing-masing pihak tidak mau mendengar.  Kita maunya hanya didengar tapi tidak mau mendengar orang lain!

     Terlebih-lebih dalam kehidupan rohani, mendengar adalah hal yang sangat penting untuk pertumbuhan iman, sebab  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Untuk menjadi hamba-hamba yang taat dibutuhkan kepekaan dalam mendengar.  "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang."  (Yesaya 50:4b).  Mendengar firman Tuhan sama artinya mendengar apa yang Tuhan Yesus katakan.

Mengapa kita harus mendengar perkataan Tuhan Yesus?  Karena ini adalah perintah dari sorga:  "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."  (Lukas 9:35).



Baca:  Matius 13:1-9

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"  Matius 13:9

Mengapa kita harus mendengar perkataan Yesus?  Karena Yesus adalah Jalan Keselamatan.  Ada ungkapan  "Banyak jalan menuju Roma", tapi ini tidak berlaku untuk keselamatan manusia karena jalan kepada keselamatan kekal hanya satu yaitu Tuhan Yesus.

     "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Sementara agama dan kepercayaan lain hanya mengajarkan bagaimana seseorang harus berbuat baik selama hidup di dunia ini, supaya dengan amal yang dimiliki mereka bisa masuk ke sorga.  Tuhan Yesus menegaskan,  "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."  (Yohanes 14:6).  Dengan demikian ada jaminan pasti bagi orang percaya masuk ke dalam Kerajaan Sorga, sebab Dia sendiri  "...datang dari Allah dan kembali kepada Allah."  (Yohanes 13:3), artinya Ia berasal dari sorga dan saat ini Dia berada di sorga menyediakan tempat bagi kita  (baca  Yohanes 14:2).

     Alasan lain mengapa kita harus mendengar perkataan Tuhan adalah karena Dia sumber mujizat.  Di dalam Dia ada pertolongan, kesembuhan, pemulihan dan hidup berkemenangan.  Saat Dia berkata,  "Sudah selesai."  (Yohanes 19:30), ini menunjukkan bahwa dosa, kutuk, kelemahan dan sakit-penyakit kita sudah di tanggung-Nya di atas kayu salib.  Karena itu tidak ada lagi yang dapat menghalangi langkah kita meraih setiap janji Tuhan.  Alkitab menegaskan,  "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:37).  Rahasia hidup berkemenangan dan penuh mujizat hanya dimiliki Tuhan Yesus karena Dia sendiri pernah menjadi sama dengan manusia dengan menanggalkan kemuliaan-Nya, pernah dicobai, tetapi tidak pernah berbuat dosa dan tampil sebagai pemenang.  Jadi tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan Yesus,  "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah."  (2 Korintus 1:20).

"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!"  Yesaya 55:3a


Komentar