Garis Besar:
------------
1. Kemenangan atas maut.
2. Kemenangan atas konsep diri yang salah.
3. Kemenangan atas segala tantangan dan kesulitan.
4. Kemenangan atas perasaan takut yang keliru.
5. Kemenangan untuk hidup memuliakan Tuhan.
6. Kemenangan untuk Gereja-Nya.
-*- KEMENANGAN YANG MEMBERI KEMENANGAN -*-
Kapankah Kristus mendapatkan kemenangan-Nya? Banyak orang menjawab:
pada waktu Ia bangkit. Jawaban itu kurang tepat, sebab Kolose 2:14-
15 mengatakan,
"dengan menghapus surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan
hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya
dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan
mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka."
Jadi, ayat di atas menyatakan bahwa sebenarnya Yesus sudah mendapat
kemenangan-Nya di atas salib. Cuma kemenangan itu belum terlihat
secara kasat mata. Kebangkitan-Nya menyatakannya secara jelas.
Kebangkitan Kristus adalah KEUNIKAN kekristenan dibandingkan dengan
agama lainnya. Kristus telah bangkit tidak mati lagi. Kristus telah
menang! Oleh karena itu perjuangan umat Tuhan bukanlah perjuangan
untuk meraih kemenangan; tetapi perjuangan dari kemenangan atas
segala dosa dan Setan yang sudah diperoleh oleh Yesus ketika Ia
berada di atas salib dan melalui kebangkitan-Nya (lih. Yohanes 12:31; Kolose 2:15; Wahyu 12:11). Kemenangan-Nya memberi kita
kemenangan atas beberapa hal yang penting, yaitu:
1. Kemenangan atas maut (1Korintus 15:54b-57).
-------------------------------------------
"Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah
kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut ialah
dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada
Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita." (1Korintus 15:54b-57)
Maut adalah musuh manusia yang terbesar. Maut tidak dapat
dikalahkan oleh: kekayaan, kekuataan fisik, dan kepandaian otak.
ketiga hal itu biasanya digunakan oleh manusia untuk
mempertahankan dan mengembangkan hidup mereka. Namun, ketika maut
datang, kekayaan manusia tidak dapat menyuapnya; kekuatan fisik
tidak dapat mengalahkannya; dan kepandaian otak tidak dapat
menaklukkannya. Sungguh, maut merupakan musuh manusia yang paling
menakutkan. Tetapi, Yesus sudah mengalahkannya di atas salib.
Tuhan sudah mengalahkan maut, apakah itu berarti bahwa setiap
orang beriman tidak akan mengalami maut lagi? Umat Tuhan pada
suatu saat tetap akan mengalami kematian, namun konsep tentang
kematian itu sudah berubah. Maut tidak lagi sebagai hal yang
menakutkan, namun sebagai "pintu gerbang" menuju kemuliaan kekal.
Firman Tuhan menyebut orang percaya yang meninggal sebagai
"tertidur", seperti yang tertulis di dalam 1Tesalonika 4:13,
"Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak
mengetahui tentang mereka yang meninggal (KJV: "concerning them
which are asleep"), supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-
orang lain yang tidak mempunyai pengharapan" (bandingkan ayat
1Tesalonika 4:14 dengan Wahyu 14:13).
Orang biasa selalu berambisi untuk menyingkirkan dan memusnahkan
musuhnya. Orang pintar mampu mengubah musuh menjadi teman yang
membawa berkat. Orang pandai dapat mengubah sampah menjadi pupuk;
dapat mengubah besi rongsokan menjadi mobil yang mahal.
Tuhan Yesus belum menyingkirkan maut; namun ia mengubah maut
menjadi sesuatu yang berguna bagi umat-Nya, yakni menjadi "pintu
gerbang" menuju kemuliaan kekal. Oleh karena itulah rasul Paulus
berkata, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan." (Filipi 1:21)
2. Kemenangan atas konsep diri yang salah.
---------------------------------------
Setelah maut, musuh terbesar kedua bagi manusia adalah diri
sendiri. Masyarakat menjadi kacau jika setiap pribadi tidak dapat
mengontrol dirinya. Orang yang suka membuat masalah di dalam
masyarakat maupun di gereja adalah orang yang mempunyai masalah
di dalam diri sendiri yang belum dapat diselesaikannya. Mereka
yang tidak mempunyai rasa aman di dalam diri akan mudah
tersinggung dengan perkataan orang lain yang secara obyektif
tidaklah menyerang mereka.
Rasul Paulus menceritakan tentang ambisinya pada masa lalu. Ia
beranggapan bahwa dengan menganiaya jemaat Tuhan ia sedang
beribadah kepada-Nya (Filipi 3:6). Blaise Pascal pernah berkata,
"Kejahatan terkeji yang pernah terjadi dalam sejarah adalah
kejahatan yang dilakukan atas nama agama." Sebagian orang
menggunakan nama Allah, sebagai otoritas tertinggi untuk
dimanipulir guna mendukung ambisinya sendiri.
Paulus menceritakan bagaimana pada masa lalu ia membangun harga
dirinya dengan hal-hal yang secara lahiriah dapat dibanggakan,
"Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-
hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan,
dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli,
tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran
dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat."
Namun sayangnya, apa yang dahulu ia banggakan telah membuat Tuhan
sangat merasa malu dan bersedih hati. Apa yang ia anggap mulia,
dihadapan Tuhan sama dengan "sampah" (ayat 8b, cat.: dalam bahasa
aslinya adalah "kotoran manusia"). Apa yang dahulu ia anggap
benar, dihadapan Tuhan sebenarnya salah belaka (ayat 9).
Setelah mengenal Yesus sebagai Juruselamat, ambisi Paulus
berubah, seperti yang tertulis di dalam Filipi 3:10-11,
"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya
dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya
beroleh kebangkitan dari antara orang mati."
Jadi, Paulus mengalami perubahan dalam "konsep nilai"-nya. Konsep
nilai berkaitan dengan sesuatu yang dianggap paling berharga di
dalam kehidupan seseorang. Segala hal boleh dikorbankan demi
sesuatu/seseorang yang dianggap paling berharga.
Bagaimana dengan konsep nilai Anda? Falsafah Komunis mengatakan,
"Satu-satunya yang bernilai adalah materi." Ada banyak orang
berkata, "Yang paling bernilai adalah uang." Kaum hedonis
berkata, "Yang terpenting adalah kenikmatan." Bagaimana dengan
falsafah hidup orang Kristen? "The only value is truth" (yang
paling bernilai adalah kebenaran). Seperti Tuhan Yesus pernah
berkata, "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, firman-Mu adalah
kebenaran." (Yohanes 17:17)
Kebenaran jangan dijual (untuk mendapatkan sesuatu), namun
kebenaran harus dibeli (yang lain boleh dikorbankan demi
kebenaran, Amsal 23:23).
3. Kemenangan atas segala tantangan dan kesulitan.
-----------------------------------------------
Apakah umat Tuhan bisa hidup bebas dari segala tantangan dan
kesulitan? Tidak! Justru melalui tantangan dan kesulitan yang
dialami akan terbuktilah kemenangan yang dari Tuhan bagi umat-
Nya. Seorang pemenang adalah dia yang telah mengalahkan segala
kesulitan dan tantangan di dalam hidupnya. Jikalau tidak ada
kesulitan, menang atas apa?
Firman Tuhan tidak mengajar kita untuk lari dari kesulitan.
Jikalau hal itu dikehendaki Tuhan, mintalah hikmat dan kekuatan
daripada-Nya untuk menaklukkan segala kesulitan, Rasul Paulus
menuliskan firman Tuhan yang dialaminya sendiri di dalam
pelayanannya,
"Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah
bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah
menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita
dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya,
atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami
ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap
sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu
kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang
telah mengasihi kita." (Roma 8:34-37)
Semua umat Tuhan mengamini bahwa Allah adalah maha kuasa.
seringkali kemaha-kuasaan-Nya diartikan sebagai Allah yang mampu
mengubah semua situasi-kondisi yang sulit dalam hidup kita. Kita
lupa, bahwa Allah yang maha kuasa juga mampu mengubah sikap hati
kita terhadap kesulitan yang sedang dihadapi.
Pada waktu Yesus berada di Taman Getsemani, Ia minta jikalau
boleh, cawan kepahitan itu dilalukan daripada-Nya. Tetapi Bapa-
Nya di Sorga tetap menghendaki Yesus meminum cawan itu. Bapa
mengirim seorang malaikat untuk memberi kekuatan kepada-Nya
(Lukas 22:43). Salib itu tetap harus dipikul, namun sikap hati
manusia Yesus telah diubah dan dikuatkan. Hasil-nya, Yesus dapat
tegak berdiri untuk menghadapi salib dengan sikap hati yang
tangguh (bandingkan Yohanes 18:4-8).
Dalam bukunya "Harmagedon", Billy Graham pernah menuliskan kata-
kata sebagai berikut, "Alkitab dan sejarah Gereja menunjukkan
bahwa jalan keluar dari Allah bagi penderitaan umat-Nya tidak
selalu berarti bebas dari penderitaan itu sendiri, melainkan
kuasa untuk dapat bertahan dalam penderitaan."
Apa arti "lebih dari pemenang" (Roma 8:37)? Seorang pelari
maraton sudah jauh melebihi lawan-lawannya dan sampai di garis
finish. para penonton memberikan tepuk tangan untuk
kemenangannya. Namun, tiba-tiba ia mempunyai ide. Ia melihat
semua lawannya masih jauh tertinggal di belakang. Maka dengan
kekuatan yang masih ada, ia mengambil ancang-ancang untuk lari
sprint. Ia memutari satu lingkaran lagi dan sampai ke garis
finish. Semua penonton berdiri, memberikan tepuk tangan, dan
mengelu-elukannya. Pelari itu telah muncul sebagai "lebih dari
pemenang".
Yesus sewaktu disalibkan dan dalam keadaan sangat menderita, Dia
masih bisa berdoa untuk pengampunan bagi orang-orang yang
menyalibkan-Nya. Juga, Ia masih memperhatikan ibunda-Nya Maria.
Dia meminta Yohanes, salah satu murid-Nya untuk memperhatikan
Maria (Lukas 23:34; Yohanes 19:26-27). Yesus menjadi Tokoh yang
lebih dari pemenang.
Sejumlah besar pujian yang terkenal digubah pada saat
pengarangnya sedang mengalami tantangan dan cobaan yang begitu
berat. Charlotte Elliot telah mengubah lagu "Sebagai-mana Adaku"
("Just As I Am", tahun 1836) pada waktu ia mengalami cacat tubuh
dan tak berdaya. H.G. Spafford mengubah lagu "Nyamanlah Jiwaku"
("It is Well with My Soul") pada waktu musibah secara beruntun
menimpa hidup dan keluarganya. Perusahaannya mengalami pailit,
lalu kedua anaknya meninggal dunia dalam suatu musibah karam
kapal. Fanny Crosby menggubah ribuan lagu pujian dalam keadaan
buta selama puluhan tahun sampai ia meninggal dunia. Ia masih
berusia 3 tahun pada waktu penyakit mata menyerangnya. Louis
Pasteur menderita epilepsi dan lumpuh sebelah. Namun, penyakitnya
itu malah mendorong dia untuk mengadakan riset di
laboratoriumnya, sampai ia menemukan teori Pasteurisasi yang
sangat berguna di dalam dunia medis sampai saat ini.
Dalam segala kesulitan yang dialami oleh orang-orang tersebut di
atas, mereka tidak mengeluh kepada Tuhan, tetapi malah mengarang
syair-syair, lagu-lagu yang membangun, serta hasil riset yang
telah menjadi berkat bagi jutaan orang. Mereka telah keluar
sebagai "lebih dari pemenang".
4. Kemenangan atas perasaan takut yang keliru.
-------------------------------------------
Dosa telah memutar-balikkan banyak hal: yang manusia harus
takuti, malah jadi berani sekali; yang manusia harus berani,
malah jadi sangat takut. Seharusnya, manusia takut kepada Allah
dan berani kepada Setan; manusia harus berani mengatakan
kebenaran dan takut untuk berkata dusta. Namun, orang berdosa
bersikap sangat berani menentang Allah dan takut kepada Setan.
Dosa telah membuat banyak orang takut berkata benar dan berani
berdusta.
Sebelum Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, mereka
bersikap sangat takut, seperti yang tertulis di dalam Yohanes 20:19a, "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu,
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu
yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi."
Namun, setelah dipenuhi Roh Kudus, sikap mereka berubah total.
mereka berani menyampaikan kebenaran walaupun menghadapi ancaman
penganiayaan, seperti yang tertulis di dalam Kisah Rasul 4:13,
"Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan
mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar,
heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut
Yesus."
Rasa takut yang keliru seringkali dipakai Iblis untuk melumpuhkan
dinamika hidup kristiani. Banyak orang Kristen tidak berani
bersaksi karena mereka sudah kalah sebelum bertanding. Mereka
takut kalau-kalau orang lain tersinggung atau marah. Iblis sering
memakai "psychology of fear" (psikologi rasa takut) untuk
memadamkan semangat pelayanan di dalam diri umat-Nya. Seorang
petinju pasti akan kalah apabila ia pada waktu dipertemukan
dengan lawannya dan di hadapan wasit tidak berani menatap mata
lawannya. Biarlah kita berdoa seperti yang didoakan oleh para
murid Tuhan,
"Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam
kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk
memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk
menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-
mujizat oleh nama Yesus. Hamba-Mu yang kudus. Dan ketika
mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu
dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka
memberitakan firman Allah dengan berani."
Beberapa tahun yang lalu di harian "Kompas" pernah ditulis satu
hasil survey di Eropa. Banyak remaja putra Eropa sudah melakukan
hubungan seks sebelum nikah pada waktu usia mereka sekitar 17
tahun 3 bulan. Sedangkan bagi remaja putri, banyak yang telah
melakukan hubungan seks pada usia sekitar 17 tahun 6 bulan.
Hubungan seks sebelum nikah telah menjadi standard yang
dibanggakan di dalam kelompok mereka. Sayangnya, apa yang mereka
banggakan ternyata membuat Tuhan merasa malu dan marah.
5. Kemenangan untuk hidup memuliakan Tuhan.
----------------------------------------
"Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu."
Benarlah ayat itu. Jikalau Yesus telah dibangkitkan, maka
percumalah manusia yang berusaha untuk hidup benar, sebab Yesus
Sang Kebenaran ternyata mengakhiri hidup-Nya di atas salib. Ia
diperlakukan secara tidak adil oleh manusia yang berdosa. Jikalau
Yesus tidak dibangkitkan, maka kebenaran dikalahkan oleh dusta.
Tetapi puji Tuhan, Yesus bangkit! Berarti: ada pengharapan bagi
manusia yang ingin hidup benar dan mau memuliakan nama Tuhan.
Kehidupan manusia Yesus adalah sangat mulia. Usia-Nya hanya
pendek saja, yakni 33 1/2 tahun. Sebagian orang Amerika berkata,
"Life begins from forty" (hidup dimulai sejak umur 40 tahun).
Usia Yesus 6 1/2 tahun lebih muda dari kerinduan orang Amerika.
Umur Yesus juga paling pendek jika dibandingkan dengan para
pendiri agama/ filsafat lainnya. Laotze berusia lebih dari 100
tahun, Sidharta Gautama 80 tahun, Socrates 68 tahun, dan Mohammad
64 tahun.
Walaupun pendek usia-Nya, tetapi Yesus sudah mengisi setiap saat
dalam hidup-Nya dengan hal-hal yang memuliakan Bapa-Nya di Sorga.
Hal ini dapat kita ketahui dari Yohanes 17:4, "Aku telah
mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan
pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." Ayat
ini merupakan bagian dari doa Tuhan Yesus sebelum Ia disalibkan.
Jadi, hidup Yesus lebih menekankan pada segi kualitas (mutu
hidup) dan bukan kuantitas (panjang umur).
Hendaklah hidup setiap umat Tuhan juga demikian. Masalah panjang
umur bukanlah hal yang terpenting, tetapi bagaimana seseorang
menggunakan setiap waktu dalam hidupnya, apakah dengan hal-hal
yang berkenan di hadapan Tuhan, ataukah hanya memuaskan hawa
nafsu dan ambisi pribadi? Mutu hidup lebih dipentingkan di dalam
kekristenan.
6. Kemenangan untuk Gereja-Nya.
----------------------------
Tuhan Yesus pernah berkata kepada Rasul Petrus dan para murid-Nya
yang lain, "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus
(Yun: Petros) dan di atas batu karang (Yun.: Petra) ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan dapat
menguasainya." (Matius 16:18)
Apakah maksudnya "batu karang" (Petra) di sini? Itu bukanlah diri
Petrus (Petros), tetapi pengakuan Petrus tentang Yesus yakni:
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16). Di
atas pengakuan itulah gereja Tuhan didirikan; dan alam maut tidak
akan dapat menguasainya. Maut adalah musuh yang terbesar dalam
hidup manusia. Musuh yang terbesar itu tak dapat menguasai gereja
Tuhan sebab didirikan di atas pengakuan "Yesus, Sang Mesias, Anak
Allah yang hidup".
Tidak ada suatu kuasapun yang bisa menghancurkan gereja Tuhan.
Gedung gereja bisa dihancurkan, tetapi bukan persekutuan umat
Tuhan. Ini terbukti di dalam sejarah gereja Tuhan di RRC. Selama
beberapa puluh tahun Komunisme, di bawah pemerintahan Mao Tse
Tung, menganiaya banyak umat Tuhan. Mereka hanya bisa menutup
pintu-pintu gedung gereja, tetapi tidak berdaya menghancurkan
persekutuan umat Tuhan. Sebelum Komunisme berkuasa, jumlah orang
Kristen di RRC kurang dari 1 juta orang. Namun, setelah Mao Tse
Tung meninggal dunia, pemerintah RRC mulai bersikap agak lunak
terhadap agama-agama. Ternyata mereka mendapati jumlah orang
Kristen yang berbakti "di bawah tanah" sudah mencapai sekitar 70
juta orang.
Sebagian umat Tuhan merindukan agar kekristenan dapat menjadi
agama mayoritas di dunia ini. Mereka berpikir alangkah indahnya
apabila orang Kristen menjadi mayoritas di dunia ini. Ijin untuk
mendirikan gedung gereja tidak diperlukan lagi; dan berbagai
kemudahan akan diperoleh oleh orang-orang Kristen.
Pernahkah itu terjadi? Pernah, yakni pada abad ke-4, pada masa
pemerintahan kaisar Romawi yang bernama Constantine Agung (280-
337 M). Pada tahun 312, sang kaisar menyerang Itali dan
mengalahkan Maxentius, seorang musuh besarnya, di jembatan
Milvian dekat kota Roma. Sebelum pertempuran berlangsung,
Constantine berkata bahwa ia melihat suatu tanda dari Allahnya
orang Kristen di langit. Tanda itu menyatakan, bahwa ia pasti
menang. Menurutnya, tanda itu adalah singkatan dalam bahasa
Yunani untuk nama Kristus. Kemudian, tanda itu dilukiskan di
setiap perisai prajuritnya. Setelah kemenangannya itu,
Constantine menjadikan agama Kristen sebagai agama negara. Dia
pun menjadi seorang Kristen. Banyak gedung pengadilan Romawi yang
diubah menjadi gedung gereja.
Semua negara yang ditundukkan oleh kaisar Romawi harus "di-
kristen-kan", sehingga terjadi baptisan masal. Banyak orang yang
dibaptis tidak mengerti akan ajaran firman Tuhan. Mereka menjadi
Kristen oleh karena diharuskan oleh perintah sang Kaisar. Para
pemimpin gereja adalah orang-orang yang diangkat oleh pemerintah.
Mereka memiliki kekuasaan yang besar dan kedudukan yang "empuk".
Akibatnya, banyak praktek duniawi masuk ke dalam gereja.
Sinkretisme (percampuran agama Kristen dengan kepercayaan kafir)
terjadi di dalam kehidupan gerejawi dan umat-Nya. Di dalam
sejarah gereja, jaman sejak Constantine sampai beberapa abad
selanjutnya dikenal dengan sebutan "dark ages" (abad-abad
kegelapan). Terlalu banyak orang menyebut diri Kristen tetapi
hanya "Kristen KTP", demikian pula dengan para pemimpin gereja.
Jadi, ironis sekali -- jaman dimana Kekristenan menjadi mayoritas
justru disebut sebagai "dark ages".
Sebaliknya, di tempat di mana umat Tuhan dianiaya; mereka hanya
kelompok minoritas, di situlah terdapat gereja-gereja yang hidup.
Di situlah hadirat Tuhan dinyatakan di tengah-tengah kehidupan
umat-Nya. Di situlah terjadi banyak manifestasi kemuliaan Allah.
Jadi, janganlah takut terhadap segala tantangan dan aniaya.
Takutlah jikalau Tuhan tidak diberikan tempat yang semesti-nya di
Gereja-Nya. Seperti yang tertulis di dalam Wahyu 3:20, "Lihat,
Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku." Ayat ini bukan ditujukan kepada orang-
orang non-Kristen, tetapi kepada gereja Tuhan di Laodikia yang
sudah suam-suam (Wahyu 3:16). Tuhan Yesus yang seharusnya menjadi
Kepala Gereja, tetapi Ia dibiarkan berada di luar pintu gereja.
-*- Sumber -*-:
Judul Buku : Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Sorga
Judul Artikel: Kemenangan yang Memberi Kemenangan (I dan II)
Penulis : Dr. Roby Setiawan
Halaman : 43 - 59
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
-*- PERTANYAAN REFLEKSI DARI REDAKSI -*-
1. Sudahkah Anda hidup dalam kemenangan Kristus?
2. Dalam hal bagaimana kemenangan Kristus nyata dalam hidup Anda?
3 Bagaimana kemenangan Kristus bisa menjadi pengalaman yang lebih
nyata dalam hidup Anda?
4. Sebagai konselor, bagaimana Anda dapat menolong konselee Anda
untuk juga hidup dalam kemenangan Kristus?
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan pesan, kritik ataupun saran agar blog ini bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa memberkati lebih banyak orang.
**Salam Kasih untuk kamu. TUHAN YESUS MEMBERKATI
Bagikan kepada saudara-saudara kita yang lain dan mari kita sama-sama melayani.