Ketaatan, Bukan Pengalaman

Baca: Lukas 5:1-11
"Guru, telah sepanjang malam kami (Simon dan para nelayan) bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."  Lukas 5:5











Acapkali manusia berpegang pada pengalaman masa lalu sebagai pedoman mengerjakan sesuatu atau menyelesaikan permasalahan yang ada.  Sering pula orang berpikir menurut pengalamannya, contoh:  jika seseorang menderita sakit parah yang didiagnosa dokter tak dapat sembuh, maka si penderita dalam waktu dekat pasti akan mati;  seseorang yang ekonominya bangkrut tentu tak mungkin dapat bangkit kembali.

     Ketahuilah, Tuhan tidak membutuhkan pengalaman manusia untuk melakukan suatu perkara,  "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."  (Lukas 1:37).  Contoh:  Sarai yang sudah tua pun sanggup dibuka rahimnya oleh Tuhan sehingga ia dapat memberikan keturunan;  wanita yang mengalami pendarahan 12 tahun, dan menurut pengalaman tidak dapat disembuhkan, menjadi sembuh ketika bertemu Yesus dan menjamah jumbai jubahNya.  Jadi, janganlah sekali-kali mengukur segala sesuatu berdasarkan pengalaman kita.  Dalam segala hal arahkan mata dan pengharapan sepenuhnya kepada Allah yang hidup dalam nama Tuhan Yesus Kristus yang sanggup melakukan segala sesuatu.

     Adapun Petrus dan Andreas adalah nelayan ulung.  Keduanya sudah 'kenyang' pengalaman menangkap ikan, tetapi suatu malam mereka gagal sama sekali. Yesus memperhatikan mereka yang tampak lelah dan kecewa itu, dan ingin menunjukkan bahwa apa yang tak dapat diperbuat manusia dapat dilakukan olehNya.  Ia berkata kepada Simon (Petrus),  "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."  (Lukas 5:4).  Mungkin Petrus tak membanggakan pengalamannya, dia taat perintah Yesus:  "...karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."  (Lukas 5:5).  Karena ketaatannya ia  "...menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak."  (Lukas 5:6).

Ketaatan akan firmanNya membuat segala perkara terjadi, bukan karena pengalaman manusia.

Komentar