Menempuh Jalan Yang Benar



Baca:  Matius 7:12-14

"karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  Matius 7:14







     Ingatkah Saudara akan lagu rohani lama berikut ini?  "Di dunia ada dua jalan, lebar dan sempit, mana kau pilih?  Yang lebar api, jiwamu mati, tapi yang sempit jiwa berglori."  Melalui lagu ini kita diingatkan bahwa dalam perjalanan hidup ini kita diperhadapkan dengan pilihan-pilihan.  Jika kita membuat pilihan hidup yang benar atau menempuh jalan yang benar, kita akan mengalami berhasilan dan keberuntungan.  Sebaliknya jika jalan yang kita tempuh itu salah, kita akan menuai kegagalan dan kehancuran.  "Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar."  (Amsal 2:20)  dan  "Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus."  (Amsal 4:14-15).  Ini menunjukkan bahwa keberhasilan atau kegagalan seseorang di kemudian hari sangat ditentukan oleh langkahnya sendiri, bukan ditentukan oleh langkah orang lain.

     Untuk menggapai keberhasilan jalan yang harus kita tempuh tidak mudah dan tentu ada "harganya".  Terkadang kita harus melewati kerikil, bebatuan yang cadas, serta jalan yang mendaki.  Itu terasa berat, sangat melelahkan dan kita pun harus bermandi peluh.  Namun semuanya akan terbayar lunas ketika kita sudah mencapai puncak, di mana terpampang nyata di hadapan kita suatu pemandangan yang menakjubkan, hamparan hijau yang membentang, bahkan kita pun dapat melihat kemegahan kota dengan gedung-gedung pencakar langit serta gemerlap lampu-lampunya.  Namun sedikit orang yang menempuhnya!  Sebaliknya jalan yang menurun, yang mudah dilalui dan tidak memerlukan kerja keras banyak orang yang menempuhnya.  Padahal mereka tidak tahu ada bahaya sedang menanti.  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Benarlah bahwa  "...lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;"  (Matius 7:13).

     Manakah jalan yang akan kita tempuh?  Ingat, pilihan kita hari ini menentukan akan seperti apa masa depan kita.  Sebelum semuanya terlambat buatlah pilihan-pilihan hidup yang benar.


Baca:  Mazmur 119:1-32

"Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku."  Mazmur 119:30

      Tak seorang pun dari kita ingin mengalami kegagalan, berantakan, amburadul dan pada akhirnya mengalami kebinasaan.  Kita semua pasti ingin berhasil, diberkati dan menuju kepada kehidupan kekal.  Inilah jalan yang telah ditempuh oleh pemazmur  (ayat nas)  yaitu memilih jalan kebenaran dengan menempatkan firman Tuhan sebagai pedoman hidupnya.

     Adapun jalan kebenaran itu adalah Tuhan Yesus.  Dia berkata,  "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."  (Yohanes 14:6).  Percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus adalah langkah awal dan merupakan fondasi hidup orang percaya.  Inilah kunci hidup berkemenangan dan berkelimpahan:  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10).  Alkitab menyatakan,  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Jadi keberadaan orang Kristen adalah ciptaan baru, yaitu sebagai manusia baru.  Karena itu jangan lagi kembali kepada kehidupan yang lama atau menempuh jalan yang salah.  Kalau kita kembali ke  'manusia lama'  berarti langkah kita menuju ke jalan yang menurun, artinya kehancuran dan kebinasaan sedang menanti!  Kita harus memiliki tekad seperti rasul Paulus:  "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,"  (Filipi 3:13).  Mari kenakan  'manusia baru'  setiap hari dengan hidup menurut pimpinan Roh Kudus.  "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,"  (Ulangan 28:1, 13).

     Masa depan yang penuh harapan, keberhasilan, kemenangan dan hidup yang berkelimpahan akan menjadi kenyataan asal kita mau menempuh jalan yang benar yaitu jalan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

"Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."  Amsal 3:6