Tujuh Puluh Tahun dan Kekekalan

Renungan Harian TRUTH
Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. (Ef. 5:15)

Masa hidup manusia tujuh puluh tahun (Mzm. 90:10), sangat tidak sebanding dengan kekekalan. Mungkin kita berpikir, adillah bila menabur perbuatan selama tujuh puluh tahun dituai selama tujuh puluh tahun; tetapi tidak adil bila menabur perbuatan tujuh puluh tahun harus dituai selama-lamanya.

Adil tidaknya hal ini bukan menurut kita, melainkan menurut Tuhan. Tuhan yang Mahaadil menentukan kita menabur tujuh puluh tahun, menuai selamalamanya. Hal ini dapat kita terima kalau kita mengerti dan menghayati kasih dan kesabaran-Nya yang luar biasa dalam menggarap kita.

Kita adalah orang-orang berdosa yang keras kepala. Tuhan selalu memberi kesempatan kita bertobat, walaupun kita masih sering berbuat banyak kesalahan. Anugerah keselamatan dan kesabaran Tuhan yang disediakan bagi manusia mampu mengimbangi hukuman kekal. Oleh sebab itu, kita tidak hanya memandang kengerian kebinasaan kekal tetapi juga anugerah Tuhan yang tak terukur hari ini, yaitu pengampunan-Nya setiap kali kita salah selama kita masih berkesempatan untuk bertobat. Kesabaran-Nya nyaris tanpa batas. Selama masih dalam anugerah keselamatan-Nya kita selalu mendapat kesempatan untuk dipulihkan dan diperbarui.

Sebaiknya, kita juga tidak hanya terfokus pada hukuman kekal bagi orang berdosa yang tidak bertobat, tetapi juga kemuliaan kekal bagi mereka yang hidup di jalan Tuhan. Hidup dalam jalan Tuhan, atau hidup dalam pelayanan selama tujuh puluh tahun bagi Tuhan di dunia, akan mendatangkan kemuliaan kekal yang tiada tara. Ini juga merupakan kesenjangan yang luar biasa, tetapi inilah faktanya. Pilihan ada di tangan kita: tujuh puluh tahun dalam pemberontakan kepada Tuhan yang berakibat hukuman api kekal, atau tujuh puluh tahun dalam jalan Tuhan yang membawa kemuliaan dan kebahagiaan kekal?

Apabila kebenaran di atas ini kita hayati dengan benar, maka kita akan makin termotivasi dan terdorong memilih apa yang benar. Oleh karena itu, pemberitaan Firman Tuhan yang berkenaan dengan hal ini, tidak boleh surut. Kita tidak boleh lupa akan fakta yang dahsyat ini. Kita tidak boleh ceroboh lagi dalam mengisi hari-hari ini hidup ini, sebab apapun yang kita lakukan, akan memiliki dampak yang sangat luar biasa. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup, hendaklah kita bijaksana dan jangan bodoh.

Tujuh puluh tahun hidup dalam jalan Tuhan akan membawa kemuliaan dan kebahagiaan kekal.