Bagaimana Meresponi Yesus ?


Bagaimana Meresponi Yesus ? | Yohanes 12:1-8
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Yohanes 12:3

Respons kita terhadap seseorang akan memengaruhi perilaku kita kepada orang tersebut. Cara kita memperlakukan seseorang, salah satunya terbentuk dari pengalaman pribadi dengan orang tersebut. Misalnya, jika kita memiliki pengalaman yang buruk dengan seseorang, umumnya kita akan berupaya menjaga jarak atau memperlakukannya dengan cara yang kurang baik pula. Sebaliknya, jika kita mempunyai pengalaman di mana seseorang telah memperlakukan kita demikian baik, maka hal itu pun akan mendorong kita untuk berperilaku baik kepadanya. Apalagi kita yang sejak kecil dididik tentang pentingnya membalas budi baik seseorang.
Namun demikian acap kali sebuah perbuatan baik pun direspons dengan perilaku yang berbeda. Tidak selalu perbuatan baik yang Yesus lakukan direspons dengan baik pula. Dalam bacaan hari ini misalnya, kehadiran Yesus di rumah Lazarus disambut dengan berbagai macam perilaku. Marta memilih untuk menyedikan hidangan terbaik kepada Yesus. Lazarus yang telah dibangkitkan itu memilih untuk menemani Yesus makan. Sedang Maria menyambut Yesus dengan meminyaki kaki-Nya dengan minyak narwastu yang mahal dan menyekanya dengan rambutnya. Yudas Iskariot meresponsnya dengan cara berbeda. Ia melihat aspek untung rugi sehingga menyebut tindakan Maria itu sebagai tindakan pemborosan. Lalu sebagian besar orang Yahudi mengelu-elukan Yesus karena mukjizat yang dilakukan-Nya. Sementara para pemimipin agama merasa iri dengan popularitas Yesus. Satu kejadian, begitu banyak respons berbeda. Seperti apakah respons kita kepada Yesus?
Respons kita kepada Yesus akan tercermin dari cara kita berperilaku dan bertindak. Apakah kita adalah orang-orang yang memiliki respons tulus seperti Maria yang mengungkapkan rasa syukurnya dengan kesediaan berkorban dan merendahkan diri di hadapan-Nya? Ataukah kita seperti Yudas yang berespons berdasar untung rugi setelah sekian lama mengikuti-Nya, bahkan kita bisa begitu marah ketika sebuah masalah menimpa kita? Mari periksa kembali hati kita! • Sys
Respons kita menunjukkan apa yang sesungguhnya ada di hati kita.