Anak Tuhan Cuek Terhadap Dosa ? | Renungan Kristen


Dapatkan Lagu Rohani & Renungan Kristen di Youtube Channel JC-Kok
1 Samuel 2:27-29, Lukas 19:1-10
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. Yakobus 4:17

“Bu, apa saya akan dihukum untuk sesuatu yang tidak saya lakukan?” Tanya seorang murid kepada gurunya. Sang guru menjawab, “Tentu tidak, Nak. Kenapa kamu harus dihukum jika tidak melakukan apa-apa?” Si murid tersenyum. “Terima kasih, Bu. Saya lega soalnya saya hari ini tidak bikin PR.”
Mungkin Anda pernah mendengar humor di atas. Tapi, itulah gambaran yang tepat tentang kesalahan berpikir yang sayangnya kerap menghinggapi orang Kristen. Kita sering menganggap, asal tidak melakukan, itu lebih baik daripada melakukan tapi salah. Kita menganggap hidup ini seperti sistem penilaian di ujian di mana jawaban salah diberi nilai minus 1 tapi tidak menjawab diberi nilai nol. Tapi, “sistem penilaian” Tuhan tidak demikian! Nas hari ini justru berkata bahwa jika kita tahu mana yang baik tapi kita tidak melakukannya, kita berdosa. Ya, saat kita cuek, apatis, acuh, kita sama saja dengan mereka yang aktif melakukan dosa.
Imam Eli dan Zakheus, dari profesinya, imam dan pemungut cukai, mereka sangat berkebalikan. Yang satu adalah simbol kerohanian dan kekudusan, yang satu simbol korupsi, pemeras, cinta uang. Satu kesalahan imam Eli yang paling utama adalah ia membiarkan anak-anaknya berbuat jahat. Imam Eli tidak melakukan apa yang dibuat anaknya, tapi ia melakukan pembiaran. Ia hanya menegur sedikit tapi tak berbuat apa-apa, meski sebagai ayah dan sebagai pemimpin umat, ia sangat bisa melakukan tindakan yang lebih tegas. Ini kontras dengan Zakheus. Kita lihat bagaimana komitmennya setelah berjumpa Yesus. “Setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Luk. 19:8). Zakheus tidak berkomitmen akan beribadah lebih rajin, membaca firman lebih tekun, berdoa lebih rutin, dll. Hal-hal itu tentu baik dan saya rasa juga akan dilakukan Zakheus, tapi ia tahu apa hal baik yang bisa ia lakukan saat itu juga. Hal tersebut juga menunjukkan perubahan total hidupnya yang kerap jatuh karena uang. Imam Eli tahu yang baik yang sangat bisa ia lakukan tapi tidak melakukannya. Zakheus tahu yang baik yang bisa segera ia lakukan, dan ia melakukannya. Zakheuslah yang dibenarkan.
Membiarkan dosa terjadi sama saja dengan berbuat dosa.