Apa Yang Kamu Cari Saat Ikut YESUS ?



Yohanes 1: 35-51
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Yohanes 1:38

Mengapa Anda menjadi orang Kristen? Ada banyak alasan untuk menjawab pertanyaan itu. “Saya ingin diberkati!” “Saya ingin selamat!” Saya ingin hidup kekal!” Ketiga kalimat ini menjadi jawaban yang sering disampaikan oleh orang Kristen saat ditanya tentang sesuatu yang mereka cari di dalam Kristus. Sekalipun jawaban itu memang merupakan jawaban atas kebutuhan rohani kita, tidak perlu diragukan lagi bahwa kecenderungan manusia adalah melibatkan diri dalam banyak hal dengan tujuan mencari keuntungan. 

Ketika Yesus bertanya kepada kedua murid Yohanes yang mengikutiNya: “Apakah yang kamu cari?” Mereka menjawab: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" (ay. 38). Ungkapan kedua murid ini menunjukkan kerinduan mereka untuk mengenal lebih dekat lagi tentang Yesus. Bahkan, mereka kemudian memutuskan untuk menjadi murid Yesus dan mengikut Yesus kemana pun Dia pergi. Apakah mereka tidak tahu konsekuensinya mengikut Yesus? Mereka jelas tahu. Sebab sebelumnya Yohanes sudah memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia (Yoh. 1:29). Istilah Anak Domba berkaitan dengan korban. Namun demikian mereka tetap memutuskan untuk mengikut Yesus. 

Sesungguhnya kita perlu belajar seperti kedua murid itu dalam mengikut Yesus. Bukan hanya mencari berkat, tapi benar-benar tahu bahwa menjadi murid Kristus berarti harus siap menderita bersama Dia. Jika mengikut Yesus hanya karena ingin "kenyang roti" maka pengiringan kita kepada Yesus tidak akan bertahan lama. Persis seperti lima ribu orang yang sudah dikenyangkan dengan lima roti dan dua ikan, namun dengan cepat memutuskan untuk meninggalkan Yesus (Yoh. 6:66). Sekalipun mengikut Yesus mendatangkan sukacita, damai sejahtera, dan berkat bagi kita, namun hendaknya motivasi utama kita mengiring Yesus adalah kerelaan untuk menderita. Carilah pribadinya, bukan berkat-berkat-Nya. Carilah wajah-Nya, bukan roti-Nya!
Jangan sampai ikut Yesus karena demi roti, ikutlah Yesus karena ingin mengenal-Nya lebih dalam lagi.