Berhala Di Gereja | Renungan Kristen



Kisah Rasul 16:13-40
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Kisah Rasul 16:25

Apakah kita benar-benar mengasihi Tuhan atau hal-hal yang melekat pada-Nya? Kita bisa coba menilainya dengan bertanya, misalnya, apa yang paling sering membuat kita terganggu saat ibadah? Mungkin kita berkata, pemimpin pujian yang kurang pengalaman, musik yang kurang baik, khotbah yang kurang menarik, liturginya, bangunannya, fasilitas di gereja yang begini begitu. Bukan berarti semua itu tak penting. Namun, jika untuk menyembah Tuhan kita lebih bergantung kepada hal-hal itu, mungkin kita perlu merenungkan, apakah kita menyembah Tuhan atau ingin memuaskan jiwa kita sendiri? Ternyata kita bisa dengan mudah menyembah atau melayani hal-hal selain Tuhan, bahkan di gereja!
Ada begitu banyak alasan Paulus dan Silas mengeluh. Saat sedang menginjil, mereka justru difitnah, disiksa, dipenjara, dipasung. Kondisi mereka amat parah, dan mereka ada di tempat yang amat buruk. Tapi, saat itu mereka justru memuji dan menyembah Tuhan. Mukjizat pun terjadi. Muncul gempa yang membebaskan mereka, bahkan memenangkan kepala penjara dan keluarganya. Penyembahan yang membebaskan dan mengubahkan, tidak bergantung dari apakah para penyembahnya nyaman atau tidak. Tapi, apakah hati dan jiwa mereka benar-benar terarah memuliakan Tuhan. Mari, jangan sampai kita hanya tampak menyembah Tuhan tapi sebenarnya sedang menyembah hal lain, yaitu diri sendiri atau bahkan sekadar menyukai orang-orang yang memimpin ibadah dan penyembahan itu. • ARC
Fokus dari menyembah Tuhan adalah apakah Tuhan dimuliakan, bukan apakah kita nyaman atau tidak.