Jangan Pernah Jemu Berdoa | RENUNGAN KRISTEN






Baca:  Lukas 18:1-8



"Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi,
jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
  Lukas 18:8



Apakah Saudara kehilangan semangat dan tidak berselera lagi menjalani
aktivitas di pagi ini?  Biasanya pada waktu pagi Saudara mengatur
persembahan bagi Tuhan melalui saat teduh, mengapa pagi ini tidak
Saudara lakukan?  Jawabnya mungkin sudah jemu.  Secara umum kata jemu
berarti sudah tidak suka lagi karena terlalu sering dilakukan, bosan. 
Mengapa jemu?  Mungkin karena doa-doa Saudara belum juga dijawab Tuhan
hingga sekarang.  Jawaban itu menyiratkan rasa frustasi dan putus asa
karena merasa bahwa saat teduh yang selama ini dilakukan sepertinya
tiada hasil.  Benarkah demikian?



     Sebagai pengikut Kristus sejati kita harus bertekun di dalam iman
dan tidak pernah berhenti membangun persekutuan denganNya.  Tuhan
menghendaki agar kita berdoa dengan tidak jemu-jemu apa pun keadaannya. 
Mengapa?  Karena doa adalah kekuatan kita yang dapat melindungi kita
dari si jahat.  Bila doa-doa Saudara belum beroleh jawaban jangan pernah
menyerah dan putus asa;  jangan pernah merasa jemu berdoa.  Berdoalah
terus-menerus sampai doa Saudara dijawab Tuhan, sebab ada tertulis:  "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam
berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong
mereka?"
  (ayat 7).  Doa yang tidak jemu-jemu adalah bukti bahwa
kita punya iman.  Jangan memberi celah kepada Iblis yang tidak pernah
berhenti menghasut, melemahkan dan memprovokasi kita dengan hal-hal
negatif.  Jangan pula silau mata dengan tawaran-tawaran dunia yang
menjanjikan pertolongan instan yang membuat kehidupan doa kita semakin
berkurang.  Belajarlah memahami bahwa waktu kita bukanlah waktu Tuhan. 
Pemazmur menasihati,  "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"  (Mazmur 27:14).



     Dalam pembacaan firman hari ini Tuhan memberikan contoh kegigihan
seorang janda yang tidak pernah jemu datang kepada hakim yang lalim agar
perkaranya dibela.  Janda itu tidak pernah merasa malu atau sungkan,
tetapi ia punya tekad yang sangat kuat.



Karena terus datang kepadanya hakim yang lalim itu pun akhirnya luluh hati dan membenarkan perkara janda itu!

Dapatkan Renungan Kristen & Lagu Rohani di Channel Youtube
JC-Kok

Komentar