Iman Sejati


Bacaan Alkitab hari ini:
1 Petrus 1:3-12

Salah satu masalah penting yang muncul pada masa Reformasi abad pertengahan adalah mengenai bagaimana seseorang bisa mendapatkan pembenaran Allah. Praktik keagamaan yang salah yang banyak terjadi di gereja pada saat itu didasarkan atas pemikiran bahwa seseorang harus melakukan perbuatan baik agar bisa diselamatkan. Apabila perbuatan baik seseorang dianggap tidak cukup, maka jasa orang “kudus” dapat ditambahkan pada perbuatan baik tersebut.

Menurut Martin Luther, pesan Alkitab yang jelas adalah bahwa pembenaran hanya bisa terjadi karena Iman (Sola fide). Iman yang bagaimanakah yang dikehendaki Allah? Iman yang sejati adalah Iman yang sudah diuji kemurniannya. Iman yang sejati ditujukan pada objek iman yang tepat, yaitu Tuhan dan firman-Nya. Rasul Petrus memandang kekayaan dan keselamatan yang dinikmati oleh orang yang beriman sebagai suatu rahmat yang besar. Rahmat ini hanya bisa diterima dengan iman. Untuk memurnikan iman kita, Tuhan mengizinkan adanya kesusahan dan penderitaan untuk menampi iman kita agar bisa menjadi sungguh-sungguh murni. Emas dimurnikan dengan api untuk mengeluarkan unsur-unsur lainya. Bagaikan emas yang diuji kemurniannya dengan api, iman seseorang perlu diuji dan “dibakar” melalui berbagai-bagai pencobaan dan penderitaan agar menjadi murni dan kokoh. Orang yang memiliki iman yang sejati akan tetap memiliki sukacita dan pengharapan didalam Tuhan walaupun didera dalam penderitaan. Dengan iman yang kokoh, marilah kita menjalani hidup dalam dunia ini. Penderitaan yang kita alami adalah sepengetahuan dan seizin Allah dan dimaksudkan untuk kebaikan kita. [LM]

1 Petrus 1:7a
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api.”

Komentar