Serupa dengan Kristus

Roma 8:29-30
29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Hari-hari ini sangat membahagiakan saya. Mengapa? Tak berapa lama lagi saya akan menjadi seorang ayah! Menanti kelahiran anak pertama sungguh luar biasa. Rasanya tak sabar lagi melihat si kecil keluar dari persembunyiannya. Saya dan isteri sering menduga-duga, seperti apa rupa si kecil nanti. Apakah mirip papanya yang ganteng, atau mirip mamanya yang cantik? ( Sedikit percaya diri boleh ‘kan? ) Saya akan sangat bangga kalau si kecil nanti memiliki kemiripan dengan kami sebagai orang tuanya. Tak hanya saya, semua orang tua di dunia ini juga mengharapkan hal yang sama. Tidak mungkin kita ingin melihat anak kita mirip tetangga sebelah, bukan? Melihat kemiripan kita di dalam diri anak membuat kita senang dan bangga.
Pernahkah kita berpikir bahwa hal yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan. Sebagai Bapa, Ia ingin melihat kita sebagai anak-anakNya memiliki kemiripan dengan diriNya. Ia akan bangga ketika melihat kita memiliki karakter yang sama persis dengan karakter yang dimilikiNya. Ia akan tersenyum puas di saat melihat kehidupan kita yang memantulkan gambar diriNya.
Ia menginginkan kita hidup di dalam kasih, sebagaimana Tuhan itu kasih adanya. Percayalah, Ia akan mengangguk-angguk dengan senang saat melihat kita bisa mengampuni musuh kita. Ia menginginkan kita hidup dalam kekudusan, sebagaimana Tuhan itu kudus adanya. Tak lagi kompromi dengan kedagingan, hawa nafsu maupun dosa sekecil apapun juga bentuknya. Ia menginginkan kita kreatif, bisa mengembangkan potensi dan talenta, serta bekerja dengan tekun, sebagaimana Tuhan sangat kreatif dan selalu bekerja. Dan masih banyak lagi kemiripan-kemiripan yang Tuhan harapkan dalam diri kita.
Menjadi pertanyaan bagi kita, apakah karakter kita sudah mirip dengan Tuhan? Ataukah sebaliknya karakter kita sangat jauh berbeda? Seandainya kita sungguh mengasihi Tuhan dan ingin melihatNya bangga melihat kehidupan kita, tak ada pilihan lain kecuali kita mau mengambil komitmen untuk mau menjadi seperti Kristus. Belajar mengkuti jejak yang sudah ditinggalkanNya dan meneladani perbuatan-perbuatan yang pernah dilakukanNya. Tak ada hal yang indah selain melihat Bapa di surga tersenyum puas sambil berkata kepada semua malaikatNya, “Lihat, dia sungguh mirip dengan Aku...”
Ambillah waktu beberapa saat untuk mengidentifikasi karakter kita, lalu coba cocokanlah
karakter yang kita miliki dengan karakter Kristus. Apakah ada kemiripan?
(Kwik)

Komentar