Regenerasi Pemimpin

Bacaan Alkitab hari ini:
1 Samuel 7:15-8:22

Banyak pemimpin yang gagal mempersiapkan pengganti! Yosua gagal mempersiapkan pengganti sehingga setelah dia meninggal, bangsa Israel tidak lagi memiliki pemimpin nasional yang berwibawa. Mentor Samuel--yaitu Imam Eli--telah gagal mendidik anak-anaknya. Kegagalan Imam Eli ini jauh lebih parah daripada kegagalan Yosua. Yosua gagal mempersiapkan pemimpin pengganti dirinya, tetapi ia masih berhasil membawa seluruh keluarganya untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan (Yosua 24:15). Kegagalan Imam Eli amat menyedihkan. Anak-anaknya bukan hanya tidak cocok menjadi pemimpin, tetapi anak-anaknya bahkan merupakan orang-orang dursila--yaitu orang-orang yang tidak mengindahkan hukum Allah (1 Samuel 2:12). Yang juga menyedihkan, Samuel ternyata tidak belajar dari kegagalan Imam Eli. Samuel juga gagal dalam mendidik anak (8:3-5). Walaupun kejahatan anak-anak Samuel tidak separah anak-anak Imam Eli, mereka tetap tidak pantas untuk menjadi pemimpin bangsa Israel.

Seharusnya setiap pemimpin menyadari bahwa masa kepemimpinannya terbatas. Perlunya regenerasi merupakan suatu keniscayaan (sesuatu yang pasti terjadi). Oleh karena itu, pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang mempersiapkan pengganti dirinya. Memang, bagi seorang pemimpin, mengerjakan sendiri tugas-tugas kepemimpinan lebih mudah daripada mengajar orang lain untuk melakukan apa yang biasa dilakukannya sendiri. Sekalipun demikian, kita perlu belajar dari Tuhan Yesus dan juga dari Rasul Paulus yang melayani dengan melibatkan para anggota tim, bukan melayani sendiri (Markus 3:14; 2 Timotius 2:2). [P]

2 Timotius 2:2
“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”

Komentar