TUHAN Menjamin hidup orang benar

Baca: Habakuk 3:1-19

"Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, ...namun aku akan bersorak sorak di dalam Tuhan,"   Habakuk 3:17-18a














Arti nama Habakuk adalah pelukan.  Habakuk adalah nabi yang cepat mengambil kesimpulan.  Ia menganggap Tuhan tidak adil karena membiarkan bangsa Asyur menghukum bangsa Israel.  

     Dalam pasal 1 dan 2 terdapat dialog antara Habakuk dengan Tuhan, Habakuk tidak hanya memprotes kejahatan yang terjadi tapi dia juga sempat menantang Tuhan, bagaimana Dia yang Mahakudus dapat bertoleransi terhadap kejahatan.  Mengapa Tuhan memakai bangsa Asyur untuk menghukum Israel (umatNya sendiri) yang enggan bertobat dari dosa-dosa mereka, padahal moral bangsa Asyur jauh lebih buruk daripada umat Israel.  Namun di pasal 2:1-5 Tuhan menegaskan bahwa Dia akan menghukum semua bangsa secara adil, termasuk bangsa Israel, apabila mereka tidak segera bertobat;  sebaliknya Tuhan akan memberikan jaminan pemeliharaan kepada orang benar.  Jadi orang percaya tidak akan dihukum oleh Tuhan.  Tetapi dalam pasal 3 Habakuk berdoa agar Tuhan menggenapi rencanaNya di tengah-tengah bangsa yang tertindas.  Tuhan kemudian memberinya suatu penglihatan:  "Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paron.  KeagunganNya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepadaNya.  Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisiNya dan di situlah terselubung kekuatanNya."  (Habakuk 3:3-4).  Penglihatan-penglihatan yang dilihatnya itu menimbulkan perasaan gentar bercampur keyakinan dalam hati Habakuk.  Ia berkata, "Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, mengigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami,"  (Habakuk 3:16).  Akhirnya timbul iman yang luar biasa dari Habakuk.  Iman yang bukan sekedar percaya, tapi mengandung unsur kesetiaan dan ketaatan yang teguh.

     Jadi, iman bukan sekedar doktrin yang dipercayai, tapi adalah cara hidup seutuhnya.  Iman adalah ketergantungan sepenuhnya kepada Tuhan setiap saat.

Meski keadaan tampak buruk, Habakuk tetap punya keyakinan kuat bahwa Tuhan akan membela dan menjamin hidup orang percaya!