Yakin Terhadap Injil Kristus

Baca: Roma 1:16-17

"Sebab di dalamnya (Injil - red).) nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' "  Roma 1:17













Menjalani hidup kekristenan itu tidak mudah karena kekristenan bukanlah suatu permainan, tetapi adalah suatu medan pertempuran.  Terlebih lagi hidup di zaman sekarang ini, dimana banyak 'ilah-ilah' dunia yang siap menjerat dan menyeret orang-orang Kristen yang tidak memiliki keyakinan teguh terhadap Injil.

     Kehidupan orang Kristen yang tidak memiliki keyakinan kuat terhadap kebenaran Injil"...sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar.  Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."  (Lukas 6:49).  Saat ini tidak sedikit orang Kristen yang mulai bimbang dan terpengaruh berbagai macam angin pengajaran yang menyesatkan.  Saat dalam masalah atau kesulitan mereka tidak lagi lari kepada Tuhan atau meminta nasihat kepada hamba-hamba Tuhan, tetapi lebih memilih mencari pertolongan atau nasihat kepada paranormal dan juga orang pintar.  Pemazmur berkata, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, "  (Mazmur 1:1a), karenanya "...jalan orang fasik menuju kebinasaan."  (Mazmur 1:6b).

     Kita tidak boleh main-main dengan keyakinan iman kita.  Sekali kita percaya kepada Kristus jangan sekali-kali mundur, apalagi meninggalkan Kristus.  Hingga saat ini banyak orang Kristen yang terikat dengan perkara-perkara dunia ini sehingga kekristenan mereka hanya sebagai predikat saja.  Akibatnya mereka belum sanggup melihat perkara-perkara dalam hidup ini dengan mata rohani.  Apalagi peperangan yang kita hadapi saat ini tidak mudah, kita harus berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan.  Maka sangat perlu kita menggunakan senjata Roh untuk melawannya, yaitu firman Tuhan.  Jika kita menggunakan firman Tuhan, dengan sendirinya kita harus punya keyakinan yang kuat atas firman itu.  Namun jika kita sendiri tidak meyakiniNya, maka musuh akan mentertawakan kita.  Bagaimana yakin, bila kita sendiri jarang membaca firmanNya?  Kita harus seperti Paulus yang yakin akan kebenaran dan kuasa Injil sehingga dia sanggup berkata, "...aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,"  (Roma 1:16).

Firman Tuhan itu keselamatan kita;  sudahkah kita 'tinggal' di dalamnya, sehingga kita beroleh keyakinan?