SAAT TEDUH, Penting dan Berdampak


Baca:  Yakobus 1:22-25

"Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya."  Yakobus 1:25







Mengapa bersaat teduh sangat penting bagi orang percaya?  Menyediakan waktu secara pribadi untuk beersekutu dengan Tuhan adalah kehendak Tuhan karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah agar kita bisa bersekutu denganNya.  Allah rindu dan menantikan kita untuk mau membuka hati dan hidup bersekutu dengan Dia secara pribadi dan lebih intim.  Dalam Wahyu 3:20 dikatakan:  "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;  jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama -sama dengan Aku."

     Sejauh mana kita memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan?  Sebagai manusia yang berdosa adalah mustahil untuk bisa bersekutu atau karib dengan Allah, tapi oleh karena karya Yesus Kristus di atas kayu salib semua menjadi mungkin.  Yesus telah menjadi jalan perdamaian bagi kita.  Ada tertulis:  "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya...Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka."  (2 Korintus 5:18-19a).  Waktu pribadi dengan Tuhan merupakan sumber kekuatan dan kuasa.  Kita bisa belajar dan meneladani Tuhan Yesus di mana Ia selalu menyediakan waktu untuk intim dengan Bapa.  Dia sering kali menyendiri untuk bersekutu dengan Allah Bapa seperti tertulis:  "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar.  Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."  (Markus 1:35).  Injil Lukas 5:16 juga menyatakan:  "...Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa."  Selalu bersekutu dengan Bapa adalah kunci keberhasilan pelayanan Yesus.

     Tuhan Yesus saja secara rutin menyediakan waktu bersaat teduh, siapa kita ini sehingga kita malas dan ogah-ogahan untuk berdoa secara pribadi?  Ketika kita secara rutin bersaat teduh, kita akan semakin berakar di dalam firman dan bertumbuh di dalam iman.  Semakin kita disiplin dalam bersaat teduh, semakin kita intim dengan Tuhan.  Ini adalah akar dari kehidupan yang berbuah.
Dan hidup yang berbuah adalah bukti bahwa kita adalah orang-orang Kristen berkualitas.

Yakobus 1:22-25
1:22Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
1:23Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
1:24Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
1:25Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.