PEREMPUAN SUNEM: Melayani Tuhan dan Mengalami Mujizat (1)


Baca:  2 Raja-Raja 4:8-24

"Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus."  2 Raja-Raja 4:9









Dari pembacaan firman Tuhan yang kita baca hari ini kita dapat belajar tentang banyak hal dari kehidupan perempuan Sunem ini yang dapat kita jadikan teladan dalam hidup.  Perempuan Sunem ini adalah seorang wanita yang percaya kepada Tuhan dan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan.  Ayat nas jelas menyatakan bahwa ia mengundang nabi Tuhan  (Elisa)  untuk singgah dan makan di rumahnya.  Ini menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain.  Alkitab pun menyuruh demikian;  "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat."  (Ibrani 13:2).

     Tuhan pun menghendaki kita seperti perempuan Sunem ini, memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dan juga sesama.  Sudahkah kita mengutamakan perkara-perkara yang dari Tuhan sebagaimana dinasihatkan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose?  "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."  (Kolose 3:1-2).

     Mengapa kita harus melayani Tuhan dengan sungguh?  Karena Tuhan sudah menyelamatkan hidup kita dan selalu menyatakan kebaikanNya kepada kita.  Dikatakan,  "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."  (1 Petrus 1:18-19).  Rasul Yohanes dalam suratnya juga menyatakan bahwa kita ini telah dipindahkan dari kerajaan maut kepada hidup  (baca  1 Yohanes 3:14).  Dan harus kita akui bahwa apa pun yang kita miliki dan raih saat ini, baik itu keberhasilan, kekayaan, keluarga dan sebagainya adalah karena anugerah Tuhan semata, bukan karena kuat dan gagah kita, sebab di luar Dia  "...kamu tidak dapat berbuat apa-apa."  (baca  Yohanes 15:5b).

Jadi sudah seharusnya kita membalas kasih Tuhan dengan melayani Dia di segala keadaan dan memberi yang terbaik dari hidup kita, seperti yang diperbuat perempuan Sunem.  Sudahkah kita melakukannya?

2 Raja-raja 4:8-24
4:8Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.
4:9Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.
4:10Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
4:11Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ.
4:12Kemudian berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.
4:13Elisa telah berkata kepada Gehazi: "Cobalah katakan kepadanya: Sesungguhnya engkau telah sangat bersusah-susah seperti ini untuk kami. Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Adakah yang dapat kubicarakan tentang engkau kepada raja atau kepala tentara?" Jawab perempuan itu: "Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku!"
4:14Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."
4:15Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu.
4:16Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"
4:17Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.
4:18Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.
4:19Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!"
4:20Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.
4:21Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.
4:22Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus pulang."
4:23Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya? Padahal sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir."
4:24Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya: "Tuntunlah dan majulah, jangan tahan-tahan aku dalam perjalananku, kecuali apabila kukatakan kepadamu."