Tidak Dapat Lari Dari Panggilan TUHAN (Yunus 1:10-17)


Baca:  Yunus 1:10-17

"Bertanyalah mereka:  'Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."  Yunus 1:11









Tidak semua orang memberikan respon yang benar terhadap panggilan Tuhan.  Malah lebih banyak dari kita yang justru lari menjauh menghindari panggilan Tuhan itu, karena memenuhi panggilan Tuhan berarti harus keluar dari zona nyaman dan siap mengalami masa-masa sulit dengan segala resiko yang ada.

     Hal ini juga dialami oleh Yunus yang dipanggil Tuhan untuk suatu tugas sepesifik:  "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."  (ayat 2).  Tapi reaksi Yunus?  Justru ia  "...bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan;"  (ayat 3a).  Pikir Yunus, dengan melarikan diri berarti urusannya sudah beres!  Melarikan diri jelas bukan pilihan yang tepat, justru akan membawa konsekuensi yang berat.  Dan bukanlah kebetulan jika akhirnya terjadi bencana besar, yaitu badai dahsyat sehingga kapal yang ditumpangi Yunus ke Tarsis hampir-hampir terpukul hancur  (ayat 4).  Singkat cerita, angin kembali reda dan laut pun berhenti mengamuk setelah Yunus dilemparkan ke dalam laut.  Akhirnya  "...Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya."  (ayat 17).  Kejadian demi kejadian yang dialami menyadarkan Yunus bahwa ia tidak punya pilihan lain selain harus taat mengerjakan panggilan Tuhan tersebut.

     Haruskah kita mengalami penderitaan, kesesakan atau teguran dari Tuhan terlebih dahulu baru kita mau taat dan mengerjakan panggilanNya dengan setia?  Lari dari panggilan Tuhan bukanlah suatu way out!  Daud juga memiliki pengalaman akan hal ini:  "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?  Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;  jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.  Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku."  (Mazmur 139:7-10).

     Sesungguhnya panggilan Tuhan adalah sangat mulia dan itu merupakan anugerah.  Jika Tuhan memanggil kita, itu bukan karena kuat dan gagah kita!  Namun yang Dia cari adalah orang-orang yang memiliki hati rela dan mau dibentuk untuk menjadi alat kemuliaanNya!

"Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.  Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya."  Roma 8:30b

Yunus 1:10-17
1:10Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
1:11Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
1:12Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
1:13Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
1:14Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
1:15Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
1:16Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar.
1:17Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.