Upah dan Pelayanan “Kemuliaan dalam KerajaanNya”

Renungan Harian TRUTH
Apakah teladan Paulus (1Kor. 9:18) dan ajaran Tuhan Yesus untuk melayani tanpa mengharapkan upah berarti kita tidak mendapat upah? Tentu upah yang dimaksud dalam 1Kor. 9:18 tersebut adalah upah di dunia ini, yaitu jaminan hidup sebagai seorang pelayan Tuhan. Seorang pelayan Tuhan yang mengerti kebenaran tidak akan mengharapkan upah apapun di bumi ini; boleh melayani pekerjaan Tuhan itu pun sudah merupakan kehormatan yang luar biasa. Dengan melayani Tuhan, kita diperkenan menjadi sahabat-Nya (Yoh. 15:14–15). Siapakah kita sehingga diperkenankan menjadi sahabat Yesus? Menjadi sahabat Yesus berarti mendapat tempat bersama-sama dengan Yesus dalam Kerajaan-Nya (Yoh. 14:1–3). Inilah yang menjadi kerinduan Paulus, sehingga ia menyatakan, “… Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Fil. 3:12–14).

Bukan karena upah itu kita melayani Tuhan, tetapi setiap pelayanan dan kesetiaan pasti mendatangkan upah; dan upah orang percaya tersedia dalam kerajaanNya. Melayani Tuhan memiliki dampak yang tidak terukur. Pengorbanan dalam pelayanan bagi Tuhan di dunia ini dapat diukur, tetapi buah dari pelayanan bagi Tuhan tidak terukur. Itulah sebabnya dikatakan, “Bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita, orang percaya” (Rm. 8:18). Hanya orang-orang bodoh yang tidak berakal yang tidak memanfaatkan kesempatan ini. Orang-orang bijaksana akan memberi hidupnya untuk melayani Tuhan dengan apapun yang dapat dilakukan bagi Tuhan. Doanya adalah, ”Tuhan ambil hidupku untuk melayani Engkau. Bukan emas dan perak yang kuminta tetapi beri aku kesempatan untuk mengabdi kepada-Mu”

Pengorbanan yang ditunjukkan oleh orang percaya kepada Tuhan Yesus dengan motif yang benar tidak akan diabaikan Tuhan. Pengorbanan mereka terhadap Tuhan bisa dianggap gratis, sebab memang Tuhan telah membeli setiap orang percaya dengan darah-Nya dan setiap orang percaya memang harus mengabdi bagi Tuhan. Tetapi Tuhan tetap memperhitungkan dengan teliti dan memberi upah di dalam kerajaan-Nya (Luk. 22:28–30; Why. 14:13). Kita dipanggil Tuhan untuk menerima berkat abadi ini dengan melayani Tuhan; kita pasti memiliki bagian di dalamnya.

Bukan karena upah itu kita melayani Tuhan, tetapi setiap pelayanan dan kesetiaan pasti mendatangkan upah. Upah orang percaya tersedia dalam kerajaan-Nya.