PEMUDA KRISTEN: Aset Berharga!



Baca:  2 Timotius 2:14-26

"Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."  2 Timotius 2:22









Pemuda adalah tulang punggung bangsa;  di tangan merekalah tongkat estafet kepemimpinan akan diserahkan.  Begitu juga pemuda dalam kehidupan kekristenan.  Keberadaan komunitas muda di dalam gereja harus menjadi perhatian utama semua pihak karena pemuda adalah aset yang sangat berharga, dan masa depan gereja ada di pundak mereka.

     Jika melihat perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat, adalah suatu keharusan bagi kita untuk bisa menjaga dan menggembalakan anak-anak muda Kristiani sedemikian rupa supaya mereka tidak terseret oleh arus dunia ini dan tenggelam di dalamnya.  Kita tahu bahwa anak-anak muda memiliki kecenderungan untuk mengikuti tren yang ada.  Itu dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitar dan juga demi memperoleh identitas diri.  Jika tidak mengikuti tren yang ada mereka dianggap kuno, gak gaul.  Akhirnya mereka pun tidak kuasa menolak ajakan teman.  Inilah yang sangat berbahaya.  Banyak sekali kasus-kasus kriminal yang melibatkan anak-anak muda:  mulai dari tawuran antarpelajar, geng motor, mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan bahkan ada yang sampai terjerumus ke dalam dunia prostitusi.  Pengaruh-pengaruh negatif itu bermula dari pergaulan antarteman.  Alkitab jelas menyatakan,  "Janganlah kamu sesat:  Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."  (1 Korintus 15:33).

     Adalah tugas yang tidak mudah bagi keluarga-keluarga Kristen untuk memperhatikan sepak terjang anak-anak mereka saat berada di luar rumah.  Kita harus tahu dengan siapa mereka membangun persahabatan.  Dikatakan, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20).  Karena itu kita harus secara cermat menyeleksi setiap pengaruh yang masuk:  mana yang baik dan mana yang buruk agar kehidupan anak-anak muda tetap terjaga dan tidak menyimpang dari jalan-jalan Tuhan.
Iblis tahu benar bahwa usia muda adalah usia yang sangat rawan;  tak henti-hentinya ia melepaskan panah apinya dan berusaha memperdaya anak muda dengan menawarkan segala kenikmatan dunia ini, dengan harapan mereka semakin terlena dan semakin jauh dari Tuhan.

2 Timotius 2:14-26

2:14

Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.

2:15

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

2:16

Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.

2:17

Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,

2:18

yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.

2:19

Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

2:20

Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

2:21

Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

2:22

Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

2:23

Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

2:24

sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

2:25

dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

2:26

dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.