TAAT ADALAH BUKTI KITA MENGERTI KEHENDAK TUHAN


Baca:  1 Petrus 4:1-6

"Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa-, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah."  1 Petrus 4:1-2





Penderitaan dan sampai pada kematian yang dialami oleh Yesus telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya (baca Yesaya 53:1-12).  Dikatakan bahwa,  "...Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan.  Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya."  (Yesaya 53:10).  Jadi, penderitaan dan kematian Yesus merupakan kehendak Allah yang tidak bisa dibatalkan oleh siapa pun.  Hal itu adalah perwujudan kasih Allah kepada dunia ini,  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yangtunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  (Yohanes 3:16).  Sebagai orang percaya kita merindukan kehendak Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, tetapi tanpa disadari kita sendirilah yang justru sering membatalkan kehendak Tuhan itu oleh karena ketidaktaatan kita atau pemberontakan kita.

     Kehendak Bapa dalam diri Yesus tergenapi secara sempurna oleh sebab Yesus taat sepenuhnya kepada Bapa, bahkan Ia taat sampai mati di atas kayu salib.  Secara fisik Yesus memang harus mengalami penderitaan yang luar biasa, tapi secara roh, kuasa Allah sungguh nyata dalam kehidupanNya.

     Bagaimana kita mengerti kehendak Tuhan?  Tidak ada jalan lain selain kita harus belajar untuk tunduk sepenuhnya pada pimpinan Roh Kudus dan tidak lagi hidup menuruti daging (baca Galatia 5:16), sebab orang yang hidup dalam kedagingan tidak mungkin berkenan kepada Tuhan.  Roh Kudus akan berkarya dalam kehidupan kita jikalau kita taat melakukan kehendak Tuhan.  Kita harus berani menghadapi banyak penderitaan.  Bukan berarti kita harus hidup miskin, sengsara atau sakit-sakitan, tetapi kata menderita di sini dikarenakan kita melakukan kehendak Tuhan dan melawan dosa.

Saat ini kita hidup di penghujung zaman, saat di mana Tuhan sedang melakukan penampian dan hanya orang-orang yang melakukan kehendak Tuhanlah yang berhak menikmati janji-janjiNya!

1 Petrus 4:1-6
4:1Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4:4Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
4:5Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
4:6Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.