-*- SPIRITUAL DEHYDRATION (KEKERINGAN ROHANI) -*-
Pengikut-pengikut Yesus yang paling aktif kadang-kadang menemukan
diri mereka merasa terkuras habis dan kering kerontang secara
rohani. Pendeta-pendeta dan pekerja-pekerja gereja lainnya juga
sering merasa demikian pada hari Minggu. Terutama jika seminggu
sebelumnya mereka dipenuhi kesibukan dan kegiatan rohani yang luar
biasa banyaknya, apalagi pada perayaan hari-hari besar Kristen.
Setelah melalui satu minggu yang sibuk, saya sering berkata kepada
istri saya, Angela, "Saya merasa seakan-akan seseorang telah
menyeret kaki saya dan menguras habis energi saya!"
Pekerja-pekerja gereja bukanlah satu-satunya yang mengalami
pengaruh-pengaruh berkepanjangan dari "kekeringan rohani". Siapapun
yang bekerja menghadapi publik secara terus-menerus pasti mengetahui
perasaan ini. Pelayan dalam bidang jasa, guru, pekerja kesehatan dan
para pekerja sosial adalah orang-orang yang rentan dan mudah
mengalami "kekeringan rohani".
Tak dapat dihindari, orang-orang yang tinggal atau bekerja dalam
lingkungan yang amat menekan akan menemukan sumber energi mereka
menjadi kering. Orangtua yang mengasuh anak-anak dan remaja juga
sering mengalami persediaan spiritual/rohani mereka menjadi
terkurang habis (kosong).
Ironisnya, orang Kristen yang paling aktif adalah kandidat/calon
paling utama yang mengalami "kekeringan rohani". Mengapa? Karena
sangatlah mudah untuk menjadi begitu sibuk saat melakukan "pekerjaan
Tuhan" sampai anda memiliki sedikit atau tidak ada waktu sisa untuk
menikmati kehadiran Tuhan.
ANDA TIDAK BISA MEMBERIKAN APA YANG TIDAK ANDA MILIKI
"Kekeringan rohani" tidak hanya disebabkan karena kita terus-menerus
memberi, tetapi juga karena kegagalan untuk mengisi kembali sumber-
sumber daya rohani yang kita miliki.
Seringkali, merupakan keuntungan bagi saya untuk dapat berbicara
dengan para pendeta dan pelayan Kristen. Yang saya perhatikan,
persoalan serius yang mereka hadapi adalah "kekeringan rohani". Saya
katakan kepada mereka, "Anda tidak bisa memberikan sesuatu yang
belum anda terima." Anda berpikir bahwa persekutuan anda dengan
Yesus sebanding dengan pelayanan yang anda lakukan untuk Dia. Namun
justru kebalikannya. Pelayanan anda ada disebabkan karena adanya
persekutuan dengan Dia. Tanpa memiliki persekutuan dengan Yesus,
semua pelayanan anda hanya menjadi sebuah pertunjukan dan kepura-
puraan.
Ilustrasi:
----------
Hampir sepanjang hidup saya tinggal di Pennsylvania bagian barat
dekat Pittsburgh, sebuah kota yang diidentikkan oleh sebagian besar
orang dengan baja, batubara dan cerobong-cerobong asap yang
memuntahkan kotoran ke udara. Beberapa waktu yang lalu, gambaran itu
memang tepat untuk kota ini, tetapi sekarang tidak lagi. Saat ini
Pittsburgh adalah salah satu pemandangan yang terindah di Amerika.
Datang melalui terowongan Fort Pitt, salah satu dari terowongan-
terowongan yang menjadi jalur lalu lintas menuju ke daerah pusat
kota, saya menyaksikan saat kota ini berkembang dan memiliki
pemandangan luas yang indah tepat di depan mata. Berapa kalipun saya
melihatnya, hal itu masih merupakan pemandangan yang mengagumkan.
Suatu hari saat mendekati terowongan-terowongan tersebut pada jam
sibuk, saya terjebak kemacetan lalu lintas yang luar biasa. Mobil-
mobil dan truk berbaris bermil-mil, menunggu agar dapat melewati
terowongan tersebut. Saat kendaraan-kendaraan merayap turun dari
sebuah bukit menuju terowongan-terowongan tersebut, lebih banyak
lagi kendaraan lain yang menyusul rangkaian itu, memperparah
kebuntuan jaringan jalan bebas hambatan yang sudah kelebihan beban
tersebut. Emosi memuncak dan radiator memanas makin menambah rumit
keadaan. Perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu 20 menit
dari bandar udara menuju kota ternyata memakan waktu saya selama
hampir dua jam.
Penyiar berita pada malam itu mengungkapkan penyebab terjadinya
kemacetan tersebut. Ada sebuah mobil kehabisan bensin di tengah
terowongan, pengemudi dan keluarganya duduk diam di dalam mobil itu
karena ketakutan (ditambah lagi dengan mendengar umpatan-umpatan
kasar dari para pengemudi lain saat mereka melintas). Karena takut
untuk keluar dari mobil dan mencari bantuan, mereka tetap terhalang
dan terhenti di tengah jalur cepat.
Tidak hanya si pengemudi telah membahayakan dirinya, tetapi dia juga
telah membahayakan seluruh keluarganya dan hampir menyebabkan
terjadinya bencana bagi ratusan orang lainnya. Bersyukur karena
tidak terjadi malapetaka, namun pengemudi tersebut tentu saja telah
membuntukan jaringan jalan bebas hambatan dan menyusahkan begitu
banyak orang.
AKIBAT KEKERINGAN ROHANI
Hal yang sama terjadi saat anda mengalami "kekeringan rohani".
Kemungkinan anda adalah orang yang kehabisan bensin, namun dampak-
dampak dari "kekeringan rohani" yang anda alami mempengaruhi orang-
orang di sekitar anda. "Kekeringan rohani" yang dialami seorang
pendeta menandakan kematian jemaatnya; tangki rohani seorang ayah
yang kosong akan mengorbankan anggota-anggota keluarganya; seorang
atasan yang persediaan spiritualnya kering akan memberikan kesan
spiritual yang buruk pada para pekerjanya. Lusinan, kadang-kadang
ratusan, bahkan mungkin ribuan orang lain terpengaruh secara negatif
manakala seorang Kristen membiarkan dirinya kehabisan bahan bakar
secara rohani.
BEBERAPA INDIKASI KEKERINGAN ROHANI
1. "Kekeringan rohani" akan jelas terlihat jika kita melakukan
banyak aksi pelayanan tapi memiliki motivasi yang kurang benar.
2. Jika kita sering menggunakan jargon-jargon Kristen tetapi dalam
kehidupan nyata kita tidak memiliki kuasa rohani, maka kita
sebenarnya sedang mengalami "kekeringan rohani".
3. Orang yang "kekeringan rohani" ditandai dengan banyaknya
menekankan doktrin-doktrin tapi hidup tanpa kasih di dalamnya.
4. Tanda lain dari "kekeringan rohani" adalah ketika kita menjadi
pelayan Kristen yang bekerja paling keras tapi sekaligus juga
menjadi pengkritik yang paling keras terhadap orang lain dan diri
sendiri.
5. Jika seorang pelayan Tuhan tiba-tiba berhenti melayani pekerjaan
Tuhan yang biasanya paling ia sukai, karena sebab-sebab yang
tidak jelas atau tidak penting, mungkin anda sedang mengalami
"kekeringan rohani".
SUMBER UNTUK MENYEMBUHKAN KEKERINGAN ROHANI
Jika anda mengalami tanda-tanda di atas, kembalilah kepada Tuhan
yang menjadi sumber kekuatan kita, seperti yang dikatakan Yesaya,
"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan
mendapat kekuatan baru:" (Yesaya 40:31)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yes+40:31 >
Percayalah kepada kekuatan Allah dan jangan pada kekuatan diri
sendiri. Allah berkuasa untuk menciptakan sumber kekuatan rohani
untuk mengisi bejana anda yang kosong. Ia adalah "Yehova Jireh",
Allah yang menyediakan. Ia bukan Allah yang hanya menonton tapi Ia
terlibat dalam detik demi detik hidup kita hingga saat ini. Ia tidak
pernah terlalu sibuk dan terlalu capai untuk mendengarkan dan
berkomunikasi dengan kita.
Ketika kita mengalami "kekeringan rohani", jangan biarkan
kesombongan kita menyebabkan kita semakin jauh dari Tuhan.
Panggillah nama-Nya, ijinkan Dia untuk membangkitkan semangat
anda lagi dan memulihkan kekuatan anda. Dengarlah suara-Nya,
peganglah janji-Nya, karena Ia adalah setia.
-*- Artikel di atas diterjemahkan dan diringkas dari sumber -*-:
Judul Buku : The Disillusioned Christian
Judul Artikel: Spiritual Dehydration
Penulis : Ken Abraham
Penerbit : Here's Life Publishers, 1991
Halaman : 31 - 43
*TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA*
-*- KETIKA TUHAN TERASA JAUH -*-
Ada kalanya di tengah pertumbuhan rohani, Tuhan sengaja membawa kita
ke "padang gurun", di mana kita sendirian tiada orang-orang seiman
yang menguatkan kita, tiada pembimbing rohani yang mengingatkan kita
dan tidak ada lagi perkataan Tuhan yang dapat kita dengar. Kita
benar-benar merasakan kesunyian yang luar biasa. Dan Tuhan seakan
menghendaki agar kita melewati masa yang sunyi dan gersang seperti
di gurun pasir itu agar kita melihat Tuhan dengan cara pandang yang
lain.
Pada awal pembicaraan tema ini, Dr. Paul Gunadi memulainya dengan
menceritakan sebuah kisah nyata: Ini adalah kisah perjalanan
kehidupan rohani seorang Kristen yang bernama Richard Foster.
Foster dikenal sebagai penulis buku-buku Kristen tentang disiplin
rohani dan tentang 'money, seks and power'. Pada suatu ketika dia
merasakan Tuhan meminta dia untuk meninggalkan pelayanannya selama
waktu yang tak ditentukan. Pada saat itu dia adalah seorang dosen
dan terlibat dalam banyak pelayanan rohani. Apa yang Tuhan minta
itu betul-betul sesuatu yang sangat-sangat mencemaskan. Apalagi dia
tidak tahu berapa lama Tuhan meminta dia untuk meninggalkan
aktivitas sehari-harinya itu. Namun karena dia ingin taat kepada
Tuhan, maka dia tetap melakukannya. Nah, dia menuliskan
pengalamannya ini dan saya mendapatkan banyak berkat dari apa yang
dia tuliskan. Dia menamakan pengalaman ini pengalaman gurun pasir.
Foster menuliskan bahwa di dalam hidup kerohanian itu Tuhan tidak
selalu menyatakan diri-Nya seperti seorang ayah yang langsung
menyelamatkan anaknya sewaktu anak itu berseru minta tolong kepada
ayahnya. Apalagi waktu kita masih "bayi" dalam Tuhan, kita akan
melihat bahwa Tuhan itu begitu sigap membantu kita, begitu sigap
memberikan petunjuk kepada kita. Namun menurut Foster akan ada masa
di mana Tuhan tidak bertindak sesigap itu. Dengan tujuan agar kita
menggantungkan diri kita kepada Dia, bukan kepada perbuatan-Nya,
bukan kepada apa yang Tuhan berikan kepada kita. Nah pada masa awal-
awal rohani kita, kita cenderung bergantung sekali pada pemberian-
pemberian Tuhan, pada perbuatan-perbuatan Tuhan, kita meninggikan
perbuatan Tuhan yang menolong kita, yang menyelamatkan kita, kita
bersyukur atas pemberian Tuhan pada saat keadaan yang sangat kita
butuhkan. Tapi untuk menjadikan kita ini dewasa, kita perlu melewati
masa kegersangan seperti di gurun pasir.
Justru pada masa-masa di gurun pasir inilah kita akan merasakan
kesendirian, namun tidak berarti Tuhan meninggalkan kita. Foster
menuliskan betapa dia ingin mendapatkan petunjuk Tuhan, mendengar
suara Tuhan yang bisa membimbing dia kembali tapi dia merasakan
saat-saat itu kok Tuhan begitu sunyi. Pada awalnya dia masih bisa
menghadapinya dengan baik, tetapi lama-kelamaan ia menjadi sangat
cemas. Terutama karena dia tidak tahu kapan ini akan selesai. Namun
inilah yang dia saksikan setelah dia melewati masa di gurun pasir
itu, bahwa sekarang ia merasa sangat bergantung kepada Tuhan dengan
cara yang sangat berbeda, dan inilah yang benar-benar telah
mendewasakan kehidupannya dengan Tuhan.
-------
T: Ketika Foster mengatakan di padang gurun, kita langsung teringat
dengan kisah Tuhan Yesus yang dicobai di padang gurun itu. Apakah
hal itu juga terjadi dalam diri Tuhan Yesus?
J: Matius 4:1, berkata "Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun
untuk dicobai Iblis." Sebetulnya kalimat ini sangatlah pendek
tapi benar-benar suatu kalimat yang bermakna sangat dalam. Yang
pertama kita melihat dengan jelas bahwa Tuhan Yesus dibawa oleh
Roh, nah Roh ini Roh siapa, Roh Allah sudah tentu. Jadi Yesus
dibawa oleh Roh Allah ke padang gurun. Dengan kata lain kita
simpulkan bahwa Allah-lah yang menghendaki untuk masuk ke dalam
gurun pasir itu, dan kita tahu Yesus selama 40 hari 40 malam
berpuasa, tidak makan tidak minum, dan pada saat itulah Dia
dicobai. Nah, Iblis datang bukan kebetulan tapi dikatakan jelas
bahwa Yesus di bawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai
Iblis, memang tujuannya adalah supaya dicobai oleh Iblis. Nah,
kadangkala akan terjadi pada diri kita pula, Tuhan akan dengan
sengaja dan dalam rencana-Nya membawa kita ke padang gurun, di
mana kita akan sendirian tidak ada lagi orang-orang seiman yang
bisa menguatkan kita, tidak ada lagi pembimbing rohani kita yang
bisa mengingatkan kita untuk terus datang kepada Tuhan dan kuat
dalam Tuhan. Dan tidak ada lagi perbuatan Tuhan yang bisa kita
saksikan dan tidak ada lagi suara Tuhan yang bisa kita dengar
dan benar-benar kita merasakan kesunyian yang luar biasa.
-------
T: Tapi ada kasus di mana seseorang merasa bahwa dia ditinggalkan
oleh Tuhan atau merasa jauh dari Tuhan. Tapi, mungkinkah dia
malah menjadi justru semakin menjauhkan diri dari Tuhan?
J: Bisa terjadi, karena pengalaman gurun pasir adalah pengalaman
yang mencemaskan. Bahkan Richard Foster sendiri merasakan itu
pengalaman yang tidak mudah dilewatinya, dia merasakan desakan
untuk kembali kepada aktivitasnya semula. Dengan kata lain,
memang kita akan jauh lebih nyaman mengenal Tuhan melalui cara-
cara yang telah kita kenal itu, melalui berkat-Nya, melalui
pemberian-Nya jadi ada kecenderungan kita akan mengalami
kesulitan bertahan dalam pengalaman gurun pasir itu, Jika kita
tidak tahan bisa-bisa memang malah menjauhkan diri karena kita
menuduh Tuhan telah meninggalkan kita. Tetapi saya percaya satu
hal, kalau kita memang tulus mengikut Tuhan dan Tuhan
menempatkan kita dalam pengalaman gurun pasir itu, Tuhan tidak
akan membiarkan kita meninggalkan Dia di waktu-waktu kritis itu.
Saya percaya Tuhan akan kembali menyentuh kita dan mengingatkan
bahwa Dia di samping kita. Bahwa Dia sengaja sunyi bukan untuk
mendiamkan kita, tapi mengajar kita untuk berdiam diri, di
hadapan Dia ... itu yang Dia akan ajarkan kepada kita.
-------
T: Bagaimana kita bisa siap untuk masuk di dalam padang gurun itu?
J: Saya kira dalam hal ini yang paling penting kita dekat dengan
Tuhan, membaca Firman-Nya, menekuni-Nya, mencoba menaati Tuhan
dan kita tidak usah memikirkan kapan Tuhan akan menempatkan kita
di pengalaman gurun pasir itu. Sebab itu adalah kehendak Tuhan
dan hak Tuhan, kapan waktunya hanya Tuhan yang menentukan.
-------
T: Firman Tuhan manakah yang dapat menguatkan kita ketika kita ada
dalam pengalaman padang pasir?
J: Saya akan bacakan dari apa yang tadi saya sudah baca di Matius 4;
diakhir pencobaan Tuhan Yesus telah menang melawan godaan-godaan
Iblis, dikatakan di ayat 11, "lalu Iblis meninggalkan Dia." Jadi
yang saya tekankan bahwa peristiwa itu akan lewat, apapun yang
menimpa kita akan lewat, dalam hal Tuhan Yesus menang atas
pencobaan Iblis dan Malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Jadi
kabar gembiranya adalah bahwa kalau kita melewatinya maka Tuhan
akan datang kepada kita dan benar-benar melimpahkan pelayanan-Nya
kepada kita kembali, sebab di situlah kita bersukacita merayakan
kemenangan itu.
-*- Sumber -*-:
[[Sajian kami di atas, kami ambil dari isi salah satu kaset TELAGA
No. 59B, yang telah kami ringkas/sajikan dalam bentuk tulisan.]]
-- Jika anda ingin mendapatkan transkrip seluruh kaset T59B lewat
e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org >
-- Informasi tentang pelayanan TELAGA/Tegur Sapa Gembala Keluarga
dapat anda lihat dalam kolom INFO edisi e-Konsel 03 dari URL:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/003/ [01 Nov 2001]
*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*
-*- KEMUNDURAN, KELESUAN ROHANI -*-
AYAT ALKITAB
============
Pertobatan dan Pengakuan:
1Yohanes 1:9; Amsal 28:13; Mazmur 51:19; Mazmur 40:2-4
Janji Pengampunan:
Pertumbuhan Rohani:
Efesus 3:17-19; Kolose 3:16; Filipi 4:6,7
Percaya pada Allah untuk Kemenangan tiap-tiap hari:
LATAR BELAKANG
==============
Kasus yang akan kita bahas ini menyangkut soal kegagalan moral atau
rohani. Kasusnya bisa sangat berat, sampai seseorang kehilangan
persekutuannya dengan Tuhan, menjadi dingin dan acuh terhadap
kerohanian, atau bahkan sampai murtad.
Berikut adalah beberapa tahap kemunduran rohani:
------------------------------------------------
- Murtad:
Seseorang menjadi murtad karena menolak kebenaran Allah yang
dinyatakan di dalam Firman Tuhan dan dalam Putra-Nya, secara
sengaja.
- Dosa-dosa daging:
Seseorang dihanyutkan oleh nafsunya sendiri dan terpikat untuk
berdosa. Di antaranya pelanggaran susila, mabuk, membunuh, dan
sebagainya.
- Dosa-dosa roh:
(Paling banyak terdapat pada orang Kristen). Pertama adalah
kesuaman rohani -- ketiadaan tanggung jawab di hadapan Allah dan
kepada gereja-Nya, yang membuat hidup dan pelayanannya menjadi
tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Bisa juga
dimasukkan ke dalamnya, dosa berdusta, menipu, gosip, iri hati,
pementingan diri sendiri, cemburu, dan sebagainya.
(lihat Galatia 5:19-21).
Faktor-faktor penyebab kemunduran:
----------------------------------
- Kekecewaan atas ketidaksesuaian hidup orang Kristen lain, entah
yang sungguh disaksikan atau hanya terkilas di pikiran.
- Hubungan dengan Kristus secara asal-asalan, atau mengikut "dari
jauh", dan melupakan kepentingan Firman Tuhan, doa dan kesaksian
dalam hidup Kristen.
- Ketidaktahuan tentang makna konkrit tanggung jawab dan tindakan
yang rohani.
- Ketidaktaatan kepada kehendak yang Allah nyatakan dalam hidup.
- Dosa yang disengaja dan yang terus tidak diakui. Kita perlu sadar
bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas semua tindakannya
di hadapan Tuhan. Ini menuntut pertobatan dan pengakuan.
------------------------------Kutipan-----------------------------------
Menurut Billy Graham:
"Jika anda seorang yang sungguh beriman pada Kristus, anda akan
berada dalam peperangan. Nafsu-nafsu daging, daya tarik dan pengaruh
dunia serta Iblis, akan memerangi hidup Kristen anda. Daging akan
menentang roh, dan roh akan melawan daging, dan pertentangan itu
akan terus berlangsung. Hanya ketika anda menyerahkan diri penuh dan
mempercayakan setiap bagian hidup anda kepada Kristus, baru anda
akan mengalami damai sejahtera sempurna. Terlalu banyak orang yang
ingin berpijak sebelah kaki atas dunia ini dan sebelah lagi atas
kerajaan Allah, mencoba bersikap netral. Tetapi anda tidak akan
mengalami kebahagiaan dengan sikap demikian. Nyatakan bahwa anda
milik Kristus."
--------------------------Kutipan_Selesai-------------------------------
STRATEGI BIMBINGAN
==================
Pembimbing harus mendorong orang yang dilayaninya untuk mengalami
pertobatan sejati, pengakuan dan pemulihan, agar dia mengalami
pembaruan kasih kepada Kristus, Firman-Nya dan pelayanan-Nya.
Untuk mencapai sasaran ini, coba temukan bagaimana dia kehilangan
persekutuannya dengan Tuhan. Jika nampaknya dia kurang pasti tentang
penyerahan dirinya dulu pada Kristus, ulangi lagi "Damai dengan
Allah". [["Damai dengan Allah" -- Traktat untuk menolong/menuntun
orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus (dari LPMI/PPA); atau
Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; atau CD-SABDA: Topik 17750.]]
Jika dia bersedia menghadapi masalahnya, teruskan dengan hal-hal
berikut:
1. Minta dia mengakui segala dosa yang disadarinya kepada Tuhan,
sesuai dengan 1Yohanes 1:9.
2. Bimbing dia membahas "Pemulihan". Melalui pengakuan, dia dapat
diperbarui. Tidak ada dosa yang tidak akan Allah ampuni di dalam
Kristus.
[["Pemulihan" -- Panduan untuk orang yang sudah menerima Kristus,
namun undur dari-Nya dan kini kembali mencari keampunan (Buku
Pegangan Pelayanan); atau CD-SABDA: Topik 17753.]]
3. Dorong dia untuk mulai membaca dan mempelajari Alkitab dan berdoa
tiap hari. Tawarkan "Hidup dalam Kristus" yang akan membantunya
memulai penelaahan Alkitab.
[["Hidup dalam Kristus" -- Buklet yang berisi pelajaran-pelajaran
dasar tentang prinsip memulai Kehidupan Kristen (dari PPA,
Persekutuan Pembaca Alkitab); atau CD-SABDA: Topik 17453.]]
4. Anjurkan dia melibatkan diri dalam persekutuan, pengajaran dan
pelayanan di suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan.
5. Dorong dia untuk berusaha memperbaiki kesalahannya pada orang
lain, jika perlu.
6. Berdoalah dengannya agar dia mengalami pemulihan penuh dan
menerima berkat Tuhan.
7. Desak dia untuk menghafalkan Amsal 3:5,6 dan belajar untuk
bergantung pada kebenarannya di masa-masa mendatang.
-*- Sumber -*-:
Judul Buku: Buku Pegangan Pelayanan
Penulis : Billy Graham
Penerbit : Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)
Halaman : 108 - 110
CD-SABDA : Topik 17596
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan pesan, kritik ataupun saran agar blog ini bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa memberkati lebih banyak orang.
**Salam Kasih untuk kamu. TUHAN YESUS MEMBERKATI
Bagikan kepada saudara-saudara kita yang lain dan mari kita sama-sama melayani.